Page 8 - MAJALAH 225
P. 8
L APORAN UT AMA
Menjaga Stabilitas Anggaran
Pasca Covid-19
Wabah virus Covid-19 telah resmi diumumkan usai. Tentu ini
berpengaruh pada wajah politik anggaran. Momentum HUT ke-78 DPR
RI, Parlementaria mengajukan refleksi atas politik anggaran sepanjang
satu tahun terakhir. Dimulai ketika, Ketua Badan Anggaran (Banggar)
DPR RI Said Abdullah mengingatkan pemerintah perlu mewaspadai
kesiapan fiskal tahun 2023.
Tahun 2023
APBN harus
kembali defisit
pembiayaan
di bawah 3
persen Produk
Domestik Bruto
(PDB). Terlebih,
Indonesia
tak bisa lagi leluasa membuka
pembiayaan utang seperti tiga
tahun terakhir untuk melebarkan
ruang fiskal. Said mengingatkan,
pemerintah harus disiplin mengelola
target. Selain itu, cepat melakukan
mitigasi atas berbagai dinamika
sosial, ekonomi, politik, dan FOTO: RUNI/NR
keamanan.
Berkaca dari kemampuan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah.
nasional, negara ini cepat melakukan
recovery pada tahun 2021.
Diperkirakan pertumbuhan ekonomi utang terhadap PDB 40,58-42,35 ketidakpastian.
2023 ini, 5,2-5,5 persen, inflasi sekitar persen PDB,” ungkap politisi Fraksi Ia juga mengungkapkan,
4 persen, kurs (Rp/USD) 14.400- PDI Perjuangan ini. keseluruhan landasan pikir, arah
14.700, dan suku bunga SUN 10 Meski demikian, dalam RAPBN kebijakan, atribusi dan distribusi
tahun 7,3-9 persen. 2023 dan Nota Keuangan 2023 anggaran yang dituangkan
“Lalu target indikator yang disampaikan Presiden Joko pemerintah pusat ke Nota Keuangan
kesejahteraan, yakni tingkat Widodo dalam Rapat Paripurna DPR RAPBN 2023 sebagai cerminan
kemiskinan 7,5-8,5 persen, RI Pembukaan Masa Persidangan I kesepakatan KEM PPKF antara
pendapatan negara berkisar Tahun Sidang 2022-2023, Said menilai Banggar DPR dengan pemerintah.
Rp2.296,64-2.507,8 triliun. Kemudian ada keoptimisan yang realistis Lebih lanjut, Banggar
belanja negara berkisar Rp2.829,8- di dalamnya. Artinya, Presiden menyampaikan setidaknya ada
3.116,88 triliun, defisit berkisar 2,85 optimis dengan segala target yang dua isu strategis yang dijadikan
persen PDB, dan pembiayaan SBN ditetapkan. Namun, tetap penuh agenda pokok pembahasan APBN
Netto Rp600,8-902,2 triliun, investasi kehati-hatian dalam menghadapi 2023. Pertama, yaitu melanjutkan
neto Rp65,6-205,0 triliun, serta rasio tahun yang masih penuh dengan berbagai agenda strategis nasional
8 PARLEMENTARIA EDISI 225 TH. 2023