Page 55 - MAJALAH 115
P. 55

ri, yang bahkan mungkin tidak ada  daerah. Seperti Kementerian Pari-  dalam perizinan wisata yang men-
            di tempat lain.                   wisata dan Ekonomi Kreatif, Kemen-  jadi area kerja kedua kementerian
                                              terian Pekerjaan Umum, Kemente-   tersebut.
              “Seperti di Pantai Nirwana, pa-  rian Kehutanan, serta Kementerian
            sirnya memiliki karakter yang ber-  Kelautan dan Perikanan,” jelas Rinto.  Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI
            beda. Pasirnya tidak lengket di ku-                                 ke Pulau Buton dalam rangka meng-
            lit, sehingga jika bermain pasir di   Dalam hal ini, tambah Politisi De-  himpun masukan terkait penyusu-
            pantai ini, sesudahnya tidak perlu  mokrat ini, Kementerian Pekerjaan  nan Rancangan Undang-undang
            dibasuh air, maka pasirnya akan ron-  Umum dapat menunjang pemban-  Kawasan Pariwisata Khusus (Kapar-
            tok sendiri. Selain itu kita memiliki  gunan infrastruktur di Buton. Apala-  sus). Kementerian Pariwisata dan
            Pantai Katembe yang memiliki garis  gi, Buton terkenal dengan produksi  Ekonomi Kreatif, sebagai mitra dari
            pantai sepanjang 2,8 kilomter,” jelas  aspalnya, sehingga seharusnya jalan  Komisi X mengusulkan bahwa Pulau
            Umar.                             raya di Buton harus memiliki kualitas  Buton memiliki banyak pariwisata
                                              yang baik pula. Sedangkan, Kemen-  yang lebih spesifik dan khusus yang
              Umar juga menjelaskan beberapa  terian Kehutanan dan Kementerian  bisa dijadikan acuan dalam RUU. (sf)
            potensi wisata lain yang dimiliki Bu-  Kelautan dan Perikanan berperan   Foto: Sofyan/Parle/Hr.
            ton, seperti Benteng Kraton Buton,
            masjid tertua di Buton, Goa Langalu,
            dan Pulau Batu Atas yang memiliki
            potensi wisata bawah laut yang
            menakjubkan.

              Pada kesempatan yang sama, Wa-
            likota Baubau AS Tamrin berharap,
            kunjungan Komisi X ke Buton ini
            dapat mendukung peningkatan sa-
            rana dan prasarana Pulau Buton.
            Pasalnya, APBD Buton yang masih
            terbatas. Ia mengakui, masih ban-
            yak potensi wisata Buton yang be-
            lum tergali.

              “Masih banyak potensi lain yang
            belum tergali. Akan terus kami gali
            dan revitalisasi, sehingga pariwisata
            Buton semakin menonjol, ini mem-
            butuhkan perhatian dari pemerintah
            daerah dan dukungan dari pemerin-
            tah pusat. Pemerintah daerah su-
            dah melakukan berbagai promosi,
            dan mengharapkan partisipasi dari
            investor,” jelas Tamrin

              Perlu Kerjasama Kementerian
            Terkait

              Untuk mengembangkan potensi
            wisata Buton perlu mendapat per-
            hatian khusus, baik dari Pemerintah
            Daerah maupun Pemerintah Pusat.
            Anggota Komisi X Rinto Subekti
            menilai perlu ada sinergi antar Ke-
            menterian untuk mengembangkan
            potensi wisata yang ada di daerah.
              “Perlu ada sinergi antara kemen-
            terian di pemerintah pusat dalam
            mengembangkan potensi wisata di




                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 115 TH. XLIV, 2014  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60