Page 55 - MAJALAH 148
P. 55

dalam sebuah instansi yang memiliki   sebagainya  dalam  tata  urutan  Penambahan Kesepakatan
            beberapa bagian, dimana staf salah satu   perundangan kita bukan merupakan   Sebagaimana  diketahui,  Rabu
            bagian diketahui melakukan sebuah   sumber hukum. Itu bisa dilihat dari Pasal   (29/3) lalu  KPK,  Polri, dan  Kejaksaan
            kesalahan, maka bagian tersebut harus   8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun   Agung memperbarui nota kesepahaman
            meminta ijin pimpinan bagian lain untuk   2011 tentang Pembentukan Peraturan   bersama mengenai penegakan hukum
            memeriksa anggota atau stafnya.   Perundangan,” jelas Arsul.       dalam tindak pidana korupsi. Ada 15
                                                Jika MoU tersebut bertentangan   pasal yang tercantum dalam nota tersebut.
            Bisa Berpotensi Melemahkan Satu   dengan peraturan terkait yang lebih   Diantaranya  penambahan  kesepakatan
            Sama Lain                         tinggi seperti undang-undang, lanjutnya,   soal Surat Pemberitahuan Dimulainya
               Berbeda dengan Erma, anggota   sehingga dapat menimbulkan dugaan   Penyidikan (SPDP) berbasis elektronik.
            Komisi III lainnya seperti Arsul Sani   tindak pidana, maka MoU itu jelas   Selama ini, SPDP dikirim secara manual
            malah menilai sebaliknya. Ia mengatakan   melanggar hukum.         dan bisa menghabiskan waktu lebih lama.
            jika berbicara potensi, maka MoU antara   Sementara  itu  politisi  PDI  Selain itu, dalam MoU ini juga ada
            Polri, Kejakgung dan KPK bisa saja   Perjuangan  yang  juga  anggota  upaya pencegahan yang dilakukan secara
            berpotensi melemahkan satu sama lain   Komisi III DPR RI Junimart Girsang   sinergis, yaitu pelaporan harta kekayaan
            lembaga tersebut. Misalnya terkait salah   mengatakan nota kesepahaman tersebut   penyelenggara negara dan pengendalian
            satu klausul “pemberitahuan” tadi. Ada   tidak mencerminkan “sifat” asli KPK.   gratifikasi.  Serta  adanya  kesepakatan
            kemungkinan dalam pelaksanaannya   Ia mencurigai penyusunan MoU itu   mengenai bantuan yang bisa saling
            menimbulkan hilangnya kesempatan   merupakan  upaya  saling  melindungi   diberikan antar ketiga lembaga penegak
            peluang bagi satu lembaga hukum untuk   antar ketiga lembaga tersebut.   hukum tersebut.
            memperoleh alat bukti dari lembaga   “Saya dan teman di Komisi III curiga   Dalam Mou tersebut juga mengatur
            hukum lainnya. Maka hal tersebut jelas   ada MoU ini. Kok kucuk-kucuk ada   soal pemeriksaan anggota dari salah
            melanggar hukum.                  ini. Yang saya tangkap dalam MoU itu   satu penegak hukum oleh lembaga
               Pada dasarnya, Politisi dari Fraksi PPP   upaya untuk saling melindungi. Selama   penegak hukum lain. Mereka sepakat
            ini mengatakan bahwa penandatanganan   ini KPK menggeledah tak perlu izin atau   adanya pemberitahuan kepada pimpinan
            MoU itu tidak boleh mereduksi,    memberitahu pimpinan lembaga lainnya   personel yang diperiksa sebagai saksi dan
            mengurangi  atau  bahkan  melanggar   segala  macam  tapi  kenapa  sekarang   adanya pendampingan hukum. Padahal,
            aturan penegakkan  hukum yang  jelas-  muncul MoU ini,” ujarnya.   dalam undang-undang diatur bahwa
            jelas diatur dalam undang-undang.      Mengamati tentang pro dan kontra   pemeriksaan saksi tidak boleh didampingi
               “MoU, surat  edaran  dan lain   terkait MoU ketiga lembaga penegak   oleh penasihat hukum. Belum lagi
                                              hukum tersebut, Wakil Ketua Komisi III   kesepakatan soal penggeledahan personel
                                              DPR RI Desmond J. Mahesa mengatakan   penegak hukum yang diduga terkait
                                              bahwa MoU tersebut merupakan sebuah   kasus hukum. Pimpinan personel itu juga
                                              sinyal kekosongan hukum soal koordinasi   harus diberitahu soal penggeledahan.
                                              antar lembaga penegak hukum.        Didalam salah satu pasalnya juga
                                                “Berarti belum ada aturannya   mencantumkan, bahwa Polri selaku pihak
                                              kalau ada MoU seperti itu. Kami akan   ketiga memberikan bantuan pengamanan
                                              pelajari dan tentunya kami akan bikin   personel dan perlengkapannya atas
                                              undang-undangnya agar tidak ada MoU.   permintaan KPK maupun Kejaksaan.
                                              Karena MoU kan tidak punya kekuatan   Selain itu ketiga lembaga hukum tersebut
                                              hukum yang baik. Tidak hanya itu MoU   juga bisa saling meminta dan memberikan
                                              sangat lemah dan multitafsir, sedangkan   informasi terkait pelaksanaan tugas
                                              undang-undang akan mengatur secara   masing-masing. Ketiga lembaga tersebut
            Foto: Arief/iw                    tegas dan jelas,” ungkap Desmond. Oleh   juga bisa menentukan data yang bersifat
                                                                               rahasia dalam nota kesepahaman itu.
                                              karena itu ia mengatakan bahwa wacana
                Anggota Komisi III DPR Arsul Sani  tersebut akan menjadi bahan masukan   Data yang disimpan oleh ketiga lembaga
                                              untuk memperbaiki diri.          tersebut tidak boleh disebarkan ke pihak
                                                                               lain.n (ayu)


                                                                                                          |  55
                                                                              Edisi : 148 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  55
                                                                              Edisi : 148 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60