Page 60 - MAJALAH 90
P. 60

alau mau tahu kondisi rakyat yang
           Ksebenarnya  tinggallah  didekat
           mereka,  jangan  hanya  sekedar  me-
           mandang  dari  jendela  mobil  mewah
           yang  dingin  dan  wangi.  Kalau  ingin
           mencoba  memahami  apa  yang  dira-
           sakan  rakyat  duduklah  bersama  me-
           reka, jangan sekedar adu mulut teriak
           peduli dari ruang-ruang diskusi.
             “Aku  sering  tidak  kuat  melihat
           rakyat disekeliling rumahku, masyara-
           kat  yang  mungkin  makan  sekali  se-
           hari,  itupun  mie  instan,”  kata  Ratna
           Sarumpaet  kepada  Parle,  pada  satu
           sore  yang  teduh  dalam  perbicangan
           di teras belakang rumahnya di Timur
           Jakarta beberapa waktu lalu. Seniman
           dan  pegiat  kemanusiaan  yang  pada
           tahun 1998 meraih penghargaan Fe-  Ratna Sarumpaet (kiri) saat di wawancarai oleh Tim Parle di Kediamannya daerah Kampung Melayu Kecil
           male  Human  Rights  special  Award
           dari The Asia Foundation For Human
           Rights di Tokyo, Jepang ini memang
           tinggal  di  salah  satu  wilayah  paling
           padat  di  ibukota,  Kampung  Melayu                                                                 Internet / ratnasarumpaet.com
           Kecil.  Ketika  banjir  bandang  besar
           melanda  Jakarta    sebagian  kawasan
           ini  termasuk  yang  paling  parah  dan
           terendam air cukup lama.
             Ratna  sepertinya  menikmati  ting-
           gal disini walaupun kemungkinan dan
           tawaran  untuk  pindah  ke  kawasan
           yang  lebih  ‘elite’  menurut  kacamata
           pengusaha  real  estate  bukan  sekali
           dua  datang  menghampiri.  Tapi  ia
           bersama pecinta seni dan aktivis pe-
           giat  HAM  telah  merubah  rumahnya
           menjadi  tempat  berkelas.  Disini-
           lah  ia  mendirikan  teater  Satu  Merah
           Panggung  yang  sukses  melahirkan
           banyak  karya  drama  tingkat  dunia,
           seperti  Marsinah  Menggugat  potret
           perjuangan  seorang  pekerja  perem-
           puan  yang  mengantarnya  mentas  di        Ratna Sarumpaet (dari kiri atas nomer dua) saat bersama keluarga dan teman-temannya
           hampir seluruh belahan dunia. Di ka-  memborong penghargaan diberbagai   baik. Dikasi hutan hijau digunduli, laut
           wasan  Kampung  Melayu  Kecil  inilah   festival lain seperti  Bangkok Interna-  dirusak, illegal fishing, anggaran pen-
           ia menuntaskan karya drama dan film   tional  Film  Festival,  Hongkong Inter-  didikan dan agama di korupsi, sekolah
           layar  lebar  ‘Jamilah  dan  Sang  Pres-  national Film Festival, Asia Pacific Film   rusak,  kemiskinan.  Salah  besar  kalau
           iden’ yang menembus meja penjurian   Festival.                      kita  membiarkan  bangsa  ini  menjadi
           Academy Award/Oscar untuk kategori   “Tuhan  sedang  men-challenge   miskin... aku jadi ceramah agama se-
           bahasa asing. Walaupun tidak berha-  bangsa  ini,  mampu  tidak  mengelola   karang,” ujarnya sambil tersenyum.
           sil menang namun kehadiran film ber-  beragam  kelebihan  yang  dimilikinya.   Bagi  artis  kelahiran  Tapanuli
           latar kasus human traficking - perda-  Selama  ini  kita  belum  mensyukuri   Utara,  Sumut  yang  menikah  dengan
           gangan manusia di Indonesia ini telah   karunia  yang  diberikanNYA  dengan   pengusaha  keturunan  Arab  Achmad
           berhasil  mencuri  perhatian  dunia.  Ia   merawat  dan  mengelolanya  dengan   Fahmy Alhady ini hidup adalah peng-


                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 90 TH. XLII, 2012 |  1
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65