Page 5 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 5
Naik kelasnya ratusan UMKM ke kredit Rp37,12 triliun. Aset ini
naik 14,26 persen dari
komersial akan memberikan peluang tahun sebelumnya sebesar
baru bagi UMKM lain yang masih merintis Rp32,49 triliun. Lebih
masuk dalam program KUR yang bunganya lanjut, dari sisi tingkat
disubsidi oleh pemerintah. Kondisi pengembalian aset (return
itu tentu berdampak signifikan pada on asset/ROA) Bank BPD
Bali berada di posisi 3,64
penyaluran kredit bank. persen. Kemudian, tingkat
pengembalian ekuitas atau
miliar. Sementara nasabah yang return on equity (ROE)
berhasil naik kelas dari segmen 28,24 persen, loan deposit
kredit non KUR, melalui program rasio (LDR) 69,50 persen,
KUSUMA telah berhasil dibiayai dan CIR tercapai di angka
hingga Rp92 miliar. “Program 47,56 persen. Alhasil Bank
KUSUMA baru dimulai 2024. Kita BPD Bali menorehkan
berikan bunga kredit single digit,” kinerja positif sepanjang
jelas Sudharma. paruh pertama 2024
Kebijakan bunga single dengan meraih laba bersih
digit ini karena Bank BPD Bali Rp545,84 miliar, atau naik
melakukan retensi, memberikan 23,39 persen dibanding
reward bagi debitur yang tahun sebelumnya yang
berkinerja baik. Hal ini sesuai sebesar Rp442,36 miliar.
dengan misi-misi Bank BPD Bali
yang fokus pada pengembangan Penguatan Digitalisasi
UMKM. Sementara itu di
Adapun mayoritas sektor yang sisi layanan digital yang
naik kelas ke kredit komersial saat ini makin inovatif,
berasal dari lapangan usaha yang manajemen berupaya
berkaitan dengan pariwisata mengimbanginya dengan
seperti akomodasi, makanan I Nyoman Sudharma pengembangan ekosistem
dan minuman serta transportasi. Direktur Utama Bank BPD Bali digital. Berbagai langkah
Geliat pariwisata setelah pandemi inovatif telah dilakukan
juga turut mendongkrak kinerja UMKM NPL gross 1,32 persen. seperti menggandeng agen perorangan,
sehingga mampu naik kelas. Realisasi kredit Bank BPD Bali juga lembaga keuangan, dan LPD sebagai
Menurut Sudharma, naik kelasnya turut mendongkrak pendapatan bunga merchant QRIS, serta penerbitan Balipay
ratusan UMKM ke kredit komersial akan bersih perseroan. Per Juni 2024, Bank untuk mempercepat digitalisasi.
memberikan peluang baru bagi UMKM BPD Bali mampu mencatatkan kenaikan “Strategi bisnis yang kami ambil
lain yang masih merintis masuk dalam pendapatan bunga bersih sebesar 11,48 meliputi inovasi produk dan layanan
program KUR yang bunganya disubsidi persen menjadi Rp1,15 triliun dari tahun dengan memperluas cakupan layanan
oleh pemerintah. Kondisi itu tentu sebelumnya di periode yang sama sebesar berbasis digitalisasi, aliansi strategis,
berdampak signifikan pada penyaluran Rp1,03 triliun. serta pemanfaatan digitalisasi sebagai
kredit bank. Dari sisi penghimpunan dana, Bank tulang punggung pelayanan kepada
Hingga Juni 2024, penyaluran kredit BPD Bali menghimpun dana pihak ketiga nasabah,” kata Sudharma.
Bank BPD Bali mencapai Rp22 triliun. (DPK) sebesar Rp31,65 triliun. Jumlah Sesuai timeline yang disusun, Bank
Realisasi kredit ini naik 7,27 persen DPK ini naik 15,05 persen dibanding BPD Bali segera merilis update terbaru
ketimbang tahun sebelumnya yang tahun 2023 yang sebesar Rp27 triliun. mobile banking di kuartal keempat
masih Rp20,51 triliun. Penyaluran kredit Komposisi DPK didominasi tabungan tahun ini. “Dari sisi aplikasi saat ini
tersebut juga dibarengi dengan kualitas dan giro sebesar 69,56 persen atau masih menunggu pengujian dari OJK
kredit mumpuni yang mana rasio kredit Rp22,02 triliun. untuk rancangannya. Kalau sudah dapat
bermasalah (non performing loan/NPL) Menutup pertengahan tahun 2024, persetujuan, triwulan keempat sudah bisa
net yang tercatat hanya 0,03 persen dan Bank BPD Bali mencatatkan total aset kita terapkan,” pungkas Sudharma.*
www.stabilitas.id Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 5