Page 89 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 89
untutan praktik tantangan tersebut adalah
bisnis yang lebih memiliki sistem logistik
memperhatikan yang efisien dan efektif.
Tlingkungan alam Langkah ini dicapai dengan
makin meluas ke bisnis- memetakan dan mengawasi
bisnis penyokong sektor dengan ketat performa logistik
usaha, salah satunya logistik. perusahaan sehingga dapat
Bahkan di Indonesia, dengan terus meningkatkan kualitas
kondisi wilayah kepulauan pengiriman energi.
yang sangat luas, praktik Hal kedua, perseroan
pengiriman ke seluruh daerah memiliki mekanisme
menjadi sangat menantang, koordinasi yang cermat di
termasuk pengiriman energi. internal yang memudahkan
Sektor logistik, dengan perusahaan berkoordinasi
demikian memainkan peran antara para pemangku
kunci dalam pengiriman kepentingan dan pelaku
sumber energi seperti minyak, industri. Koordinasi yang Rebeca Grynspan, Sekretaris Jenderal United Nations
gas, dan batu bara dari tempat cermat ini mampu menyokong Trade and Development (UNCTAD)
produksi ke tempat konsumsi. PIS dalam perencanaan,
Sebaliknya, sektor logistik juga operasional, dan eksekusi
bergantung pada energi. masterplan.
Saling bergantungnya Poin berikutnya adalah
antara energi dan logistik strategi menghadapi faktor- Berdasarkan Menurut dia jaringan logistik
menjadi tantangan yang besar faktor ketidakpastian. Seperti penelitian yang andal sangat dibutuhkan
bagi para pelaku industri yang diketahui, perdagangan di dunia yang semakin
di kedua sektor tersebut. dan ekonomi dunia tidak kami, biaya terhubung seperti saat ini.
Pertamina International melepaskan diri dari ancaman- Beragam kejadian besar
Shipping (PIS) sebagai salah ancaman eksternal. Bencana logistik maritim dunia seperti pandemi
satu pemain utama di kedua alam, infrastruktur yang mengakibatkan Covid-19, konflik geopolitik,
sektor ini pun mengungkapkan belum merata, kondisi dan bencana alam yang
strategi utama mengatasi geopolitik, adalah variabel inflasi lima kali lebih dipicu oleh perubahan iklim,
tantangan logistik di eksternal tak terduga yang merupakan tantangan-
Indonesia. perlu diantisipasi. “Dalam tinggi di negara- tantangan yang harus dijawab
“PIS bertanggung jawab mencapai ketiga hal tersebut negara berkembang. oleh seluruh pemimpin dunia
atas mayoritas rantai suplai kami juga menempuhnya dan industri terkait.
energi di seluruh Indonesia. melalui pelatihan sumber Indonesia paham Studi oleh UNCTAD
Setiap tahunnya kami daya manusia (SDM) dan betul mengenai ini. menemukan negara-negara
berhasil mengantarkan penggunaan teknologi yang berkembang dengan bentang
lebih dari 160 miliar liter tepat. Banyak penduduk geografi kepulauan adalah
berbagai jenis energi dan Poin terakhir adalah mereka yang paling menderita
melakukan lebih dari 20 ribu regulasi dan dukungan di kepulauan akibat tantangan tersebut
pengapalan energi ke seluruh pemerintah. “Hal itu ini merasakan dengan rata-rata biaya
pulau-pulau di Indonesia,” membantu kami terus optimal logistik lebih tinggi 32 – 35
kata CEO PIS, Yoki Firnandi dalam menjaga rantai pasokan konsekuensi dari persen dari median global.
dalam sebuah sesi di forum energi di seluruh Indonesia,” Kenaikan biaya logistik
internasional yang digelar imbuh Yoki. mahalnya harga maritim mengakibatkan
oleh Badan Perencanaan Pentingnya sektor barang-barang. inflasi di negara berkembang
dan Pembangunan Nasional logistik dalam perekonomian 5 kali lebih besar di kelompok
(Bappenas), awal September disebutkan oleh Sekretaris negara tersebut.
20204 lalu di Jakarta. Jenderal United Nations Trade “Berdasarkan penelitian
Yoki memaparkan, langkah and Development (UNCTAD) kami, biaya logistik maritim
pertama dalam menjawab Rebecca Grynspan. mengakibatkan inflasi lima kali
www.stabilitas.id Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 89