Page 87 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 87

Chief Executive Officer (CEO)
          AstraPay Rina Apriana menjelaskan
          lonjakan adopsi teknologi keuangan
          di Indonesia membuat penggunaan
          QRIS sebagai salah satu metode
          pembayaran digital semakin meluas
          dengan kemudahan dan kecepatan
          bertransaksi yang ditawarkan. Bisa
          dibilang penggunaan QRIS lebih masif
          untuk sejumlah merchant khususnya         LONJAKAN ADOPSI
          bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil                  TEKNOLOGI
          dan Menengah (UMKM). Hingga
          akhir 2024, AstraPay membidik 15 juta               KEUANGAN
          pengguna dengan jumlah transaksi yang            DI INDONESIA
          ditargetkan sebesar 32 juta kali serta               MEMBUAT
          dengan GTV yang ditargetkan mencapai
          Rp52,59 triliun.                         PENGGUNAAN QRIS
            Kepala Grup Pengembangan                    SEBAGAI SALAH
          UMKM dan Perlindungan Konsumen
          Bank Indonesia Diana Yumanita                   SATU METODE
          berharap sistem pembayaran digital di            PEMBAYARAN
          Indonesia semakin kuat dari waktu ke
          waktu lantaran memberikan dampak            DIGITAL SEMAKIN            Rina Apriana,
          sangat positif bagi perekonomian di         MELUAS DENGAN              Chief Executive Officer (CEO)
          Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari                                  AstraPay
          volume transaksi QRIS yang mencapai              KEMUDAHAN
          Rp459,4 triliun pada 2023.  Akan tetapi,     DAN KECEPATAN
          di tengah pesatnya perkembangan sistem
          pembayaran digital saat ini, literasi   BERTRANSAKSI YANG
          keuangan digital menjadi tantangan yang          DITAWARKAN.
          perlu diatasi.
            Menurutnya literasi keuangan digital
          menjadi sangat penting agar masyarakat
          dapat memahami manfaat dan hal-
          hal lain yang perlu diperhatikan dari
          penggunaan sistem pembayaran digital.   Tbk atau BCA. Bank berkode emiten   infrastruktur pembiayaan QRIS guna
          Tanpa pemahaman yang memadai,     BBCA ini mencatat hingga Maret 2024,   mempermudah transaksi pembayaran
          masyarakat bisa rentan terhadap   total volume transaksi QRIS terus   masyarakat Indonesia.
          penipuan, penyalahgunaan data, dan   meningkat dibandingkan dengan tahun   Mengutip data BI, hingga Mei 2024,
          masalah keamanan lainnya. Dirinya tak   sebelumnya.                  transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen
          memungkiri, sekarang ini masih terdapat   EVP Corporate Communication   (yoy) dengan jumlah pengguna mencapai
          selisih antara tingkat literasi dan inklusi   and Social Responsibility BCA Hera F   49,76 juta dan jumlah merchant
          keuangan di Indonesia yang perlu segera   Haryn mengatakan, sampai dengan   32,25 juta. Sementara itu, transaksi
          dicarikan solusi atau jalan keluarnya.  Maret 2024, total volume transaksi   pembayaran menggunakan kartu ATM/D
            Asosiasi Sistem Pembayaran      QRIS BCA meningkat sebesar 153     turun sebesar 5,41 persen (yoy) sehingga
          Indonesia (ASPI) melihat adanya tren   persen dibandingkan dengan periode   mencapai Rp615,18 triliun. Transaksi
          kenaikan transaksi menggunakan    sama di 2023. Sementara untuk nilai   kartu kredit masih meningkat 6,60
          pembayaran digital yang terus tumbuh   transaksi mencapai Rp41,6 triliun hingga   persen (yoy) mencapai Rp35,18 triliun.
          pesat. Hal itu khususnya transaksi via   Maret 2024 atau meningkat 156 persen   Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah
          QRIS yang saat ini menjadi preferred   secara yoy. Dalam konteks itu, BCA   Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD)
          option bagi masyarakat. Kondisi itu pun   berkomitmen untuk terus mendukung   meningkat 6,82 persen (yoy) sehingga
          turut dirasakan PT Bank Central Asia   kebijakan regulator melalui penyediaan   menjadi Rp1.038,26 triliun.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 208 / 2024 / Th.XIX 87
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92