Page 48 - E-MODUL BASIS DATA KELAS XI RPL
P. 48

Adapun data yang yang mungkin saja tidak dimiliki oleh siswa sepertu alamat e-mail, tidak perlu
       diatur untuk memiliki constraint required data. Oleh sebab itu, ketika siswa memberikan datanya, kolom

       tersebut dapat diatur untuk dikosongkan.

             Kolom  dapat  diatur  agar  memiliki  constraint  required  data  atau  tidak  bernilai  NULL  dengan
       menggunakan statement NOT NULL. Statement NOT NULL akan memerintahkan sistem basis data untuk

       mengecek terlebih dahulu bahwa kolom tersebut tidak dibenarkan bernilai kosong atau NULL.






              Pada contoh diatas, dapat diartikan bahwa kolom Alamat mempunyai tipedata variable character
          (VARCHAR), mempunyai panjang teks maksimal 30 karakter, dan tidak dibenarkan bernilai NULL atau

          Kosong.

    2). Domain Constraint

             Setiap kolom di tabel mempunyai nilai domain (nilai asli) yang besarnya dapat didefinisikan. Contoh
       untuk tabel Siswa di sistem basis data SMK Negeri 125 Bandung, ketika mengimput data siswa baru,

       kolom tanggal lahir tidak mungkinkurang dari 1 Januari 1998 dan tidak mungkin lebih besar dari 1

       Januari 2006 (kata lain bahwa umur siswa yang mungkin adalah antara 12 tahun sampai 20 tahun).
       Kolom jenis kelamin tidak mungkin diisi dengan data laki-laki (L) atau perempuan (P).

             Dengan pengaturan domain constraint tersebut, kesalahan ketika menginput data dapat dikurangi.

       Maka dapat mengatur domain constraint sebagai berikut.

         Domain untuk kolom TglLahir adalah “1 Januari 1998” sampai dengan “1 Januari 2006”.
         Domain untuk kolom JK (Jenis Kelamin) adalah “L” dan “P”.

             Untuk  mengatur  domain  constraint  dapat  dilakukan  menggunakan  kata  kunci  CHECK.  Cara

       kernanya,  yaitu  memerintahkan  sistem  basis  data  (DBMS)  untuk  memeriksa  nilai  yang  diinput  sesuai
       dengan domain data kolom tersebut atau tidak. Contoh cara menggunakan kata kunci CHECK dalam

       mengatur domain.




             Untuk  mendefinisikan  sebuah  tabel  domain  dapat  dilakukan  menggunakan  statement  CREATE

       DOMAIN. Contoh penggunaan statement tersebut.






             Setelah didefinisikan domain tersebut dapat digunakan untuk mengatur domain constraint sebuah
       kolom seperti berikut.
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53