Page 67 - Sosiologi-BS-KLS-XI
P. 67

Pemberantasan ketidakadilan dapat dilihat pada salah satu isu
                    SDGs, yaitu pada poin ke-16. Sustainable Development Goals (SDGs) atau
                    pembangunan berkelanjutan merupakan rencana aksi yang dibangun
                    dan disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia. Pada

                    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tujuan SDGs secara garis besar ialah
                    menuntaskan kemiskinan, mengurangi kesenjangan sosial, dan menjaga
                    lingkungan agar kelangsungan hidup yang damai berlangsung harmonis.
                    Ada 17 isu SDGs yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 seperti
                    gambar 2.3. Kalian dapat mengunjungi laman http://sdgsindonesia.or.id/
                    untuk melakukan pendalaman materi lebih lanjut.
                        Setelah menyimak paparan tersebut, mari perdalam pemahaman
                                  berikut!






                        Aktivitas




                    Simaklah artikel berikut!



                                          Urgensi Kesetaraan Gender


                        Berbagai   persoalan    ketimpangan    gender    di  Indonesia   tidak
                    semata-mata terjadi karena pembangunan yang belum sepenuhnya
                    mempertimbangkan       masalah     gender.   Terdapat    pula   tantangan
                    pembangunan yang masih dihadapkan pada praktik budaya, belum
                    berpihak pada kesetaraan gender. Masih banyak pandangan bahwa anak
                    perempuan tidak perlu sekolah tinggi. Mitos pendidikan menyebabkan
                    perempuan menjadi perawan tua, pendidikan tentang seksualitas yang
                    dianggap tabu, dan kondisi ekonomi menyebabkan sebagian anak
                    perempuan terpaksa menikah di usia sekolah. Kesehatan reproduksi
                    perempuan juga masih bergantung pada proses pengambilan keputusan
                    pihak lain. Akibatnya, akses pada layanan kesehatan yang ada menjadi
                    tidak bermakna. Sementara itu, tanggung  jawab kesehatan keluarga secara
                    budaya masih dibebankan sepenuhnya kepada perempuan. Adapun di
                    bidang ekonomi, partisipasi kerja perempuan masih menghadapi dilema
                    tanggung jawab dalam ranah domestik (keluarga) dan pengembangan
                    potensi diri di ruang publik (pasar kerja).



                                   Bab 2|Permasalahan Sosial Akibat Pengelompokan Sosial  53
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72