Page 103 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 103
longsor terjadi akibat penurunan daya dukung sumber daya alam seiring
meningkatnya pembangunan. Menurut Komunitas Manajemen Hutan
Indonesia (Komhindo), penyebabnya adalah kurangnya pemahaman
masyarakat dan pemerintah tentang karakteristik sumber daya alam
setempat . Sejalan dengan ini, Sujatini (2018) menyatakan bahwa aspek
2
ekologi adalah komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan,
yang bertujuan memastikan ketersediaan sumber daya alam yang
cukup untuk saat ini dan masa depan. Dampak negatif berupa bencana
ekologi seperti yang telah disebutkan di atas atau bencana lain yang
mungkin terjadi dalam pembangunan dapat dihindari.
Dalam proses pembangunan berkelanjutan, ketersediaan sumber
daya alam terutama yang berkaitan dengan daya dukung lingkungan
berpegaruh pada kelancaran proses pembangunan itu sendiri. Oleh
karena itu, tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable
development goals (SDGs) menempatkan ekologi sebagai aspek utama
dibandingkan aspek lainnya. Proses pembangunan mempengaruhi
sistem ekologi dan sebaliknya, sistem ekologi juga mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh pembangunan. Berdasarkan hal tersebut,
pengelolaan dan pemanfaatan lahan secara efektif adalah aspek kunci.
Memahami kemampuan lahan sangat penting untuk memastikan
penggunaan lahan sesuai dengan potensi dan batasan ekologisnya,
dan salah satu instrumen yang dapat digunakan dalam hal tersebut
adalah sistem informasi geografis. Dengan menempatkan dan
memprioritaskan kemampuan lahan sebagai kunci atau komponen
primer, penataan ruang dan kegiatan pembangunan suatu wilayah
akan dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals dan menjamin keberlangsungan
generasi mendatang.
2 https://mediaindonesia.com/nusantara/447316/alih-fungsi-lahan-perparah-
kerusakan-lingkungan-di-kota-batu
88 Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals