Page 171 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 171
Buku ini juga diperkaya dengan analisis bahwa pemikiran
dan tindakan tidak hanya dipengaruhi salah satu faktor, tetapi
juga ragam faktor yang saling menguatkan sekaligus juga dapat
melemahkan karena adanya keterbatasan dari tiap-tiap aktor. Hal
inilah yang diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah dalam
membangun desain kebijakan dan implementasi reforma agraria.
Dalam konteks kontribusi untuk ilmu administrasi dan kebijakan
publik, disertasi ini dapat menyumbang pada penggunaan
perspektif kritis, diskursus ideologi dalam administrasi publik,
lintas disiplin ilmu, dan kajian dalam ilmu administrasi di
mana selama ini masih banyak yang menggunakan pendekatan
normatif, administratif, dan kajian yang hanya melihat pada sisi
birokrasi negara.
Buku ini memperlihatkan beberapa hal yang penting
menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan dan
mengimplementasikan reforma agraria. Beberapa hal penting
tersebut antara lain: pertama, konsep Reforma Agraria harus
diwujudkan dalam bentuk land reform plus. Hal ini untuk
memastikan bahwa petani dapat mengelola tanah yang
diredistribusi dan mendapatkan hasil yang maksimal sehingga
dapat membuat peningkatan kesejahteraan bagi petani. Di
mana pada akhirnya akan terjadi perubahan relasi/transformasi
bagi petani. Kedua, model redistribusi yang diberikan harus
betul-betul mempertimbangkan kapasitas petani. Keberadaan
kompensasi saat redistribusi petani di Cipari pada gilirannya
memberatkan petani dan kemudian berdampak reforma agraria
yang dijalankan di Cipari justru berimplikasi buruk bagi petani.
Ketiga, Proses perumusan kebijakan dan implementasi reforma
agraria harus bersifat inklusif dengan melibatkan para aktor.
Semua aktor yang berada di masyarakat, pemerintah, maupun
154 Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono