Page 172 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 172

swasta dengan kekuasaan yang dimiliki masing-masing sekaligus
           keterbatasan kekuasaan yang dimiliki masing-masing dapat dan
           saling memengaruhi satu sama lain. Kondisi saling memengaruhi
           inilah yang perlu dilihat untuk kemudian menjadi bahan dialog
           bersama  untuk  mewujudkan  implementasi  kebijakan  reforma
           agraria yang genuine.

           Keterbatasan dan Agenda Penelitian ke Depan

               Buku  ini  mempunyai  keterbatasan  di  mana  pendekatan
           etnografis yang dilakukan masih cenderung hanya pada kalangan
           petani  dan  jaringan  reforma  agraria  di  level  masyarakat  sipil
           dan  masih  lemah  pada  level  pemerintah  maupun  swasta.  Jika
           saja  kesempatan  untuk  melakukan  penelitian  etnografisdapat
           dilakukan  pada  level  pemerintah  maupun  swasta,  tentu  saja
           penelitian  ini  akan  lebih  komprehensif.  Dengan  begitu  sebagai
           sebuah penelitian kebijakan yang kompleks ini, maka hasil yang
           didapatkan pun akan dapat lebih mencerminkan pemikiran dari
           berbagai macam aktor.
               Berdasarkan  pertimbangan  keterbatasan  penelitian  di
           atas,  maka  ke  depan  diharapkan  penelitian  dilakukan  dengan
           etnografis  yang  lebih  kuat  pada  level  pemerintah  dan  swasta.
           Selain  itu,  penelitian  ke  depan  juga  perlu  mempertimbangkan
           perubahan yang mendisrupsi banyak hal di era perkembangan
           teknologi yang sangat cepat. Sebab, bukan hal yang mustahil, ilmu
           reforma agraria juga bisa jadi menjadi tidak relevan.












                                                                  Epilog  155
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177