Page 609 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 609

Masalah Agraria

              bahan ini didasarkan atas jumlah hasil kedua penebangan.
            (4)Uang-tambahan dibayarkan sesudah diketahui :
              a). hasil tebu tiap hektar yang disewakan.
              b). rendemen tebu sub a. tersebut dan
              c). harga rata-rata perkuintal gula (kristal) loco gudang peru-
                sahaan gula pada bulan tebu ditebang


                                    BAB V
                            TENTANG KETENTUAN LAIN
                                    Pasal 8
            (1)Perhitungan beratnya hasil tebu tersebut dalam pasal 5 ayat
              3 dan pasal 7 ayat 4 adalah menurut pendapat kamar timbang
              dengan ketentuan bahwa potongan “kotoran” hanya diperbo-
              lehkan jika terbukti ada campuran kotoran yang melebihi 1
              %, sedang jumlah beratnya tebu tiap-tiap hektar dibulatkan
              menurut kelaziman dalam perusahaan gula.
            (2)Penetapan rendemen tebu tersebut pasal 7 ayat 4 diseleng-
              garakan menurut kelaziman dalam perusahaan gula.
            (3)Penetapan harga gula rata-rata per kwintal loco gudang peru-
              sahaan gula diselenggarakan berdasarkan peraturan-pera-
              turan resmi.
            (4)Dalam hal tersebut ayat 1 s/d 3 dari pasal ini, pegawai tersebut
              dalam pasal 3 dari “Grondhuurordonnantie” (Stbl. 1918 no.
              88) dan pasal 16 dari “Vorstenlandsch Grondhurreglemet”
              (Stbl. No. 20) atau wakilnya yang resmi, pula pejabat-pejabat
              yang ditunjuk oleh Gubernur Kepala Daerah Propinsi, atau
              Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta, diwajibkan mengadakan
              pengawasan seperlunya dengan ketentuan bahwa dalam mela-
              kukan tugasnya itu pejabat tersebut berhak meminta dan
              memeriksa buku-buku dalam perusahaan gula, sedang pengu-
              rus/penguasa dari perusahaan gula yang bersangkutan diwa-
              jibkan memenuhi permintaan tersebut.
                                    Pasal 9
            (1)Jikalau tanah yang disewa oleh perusahaan tidak dapat dise-
              rahkan kembali kepada petani yang menyewakannya dalam
              bulan Oktober 1953, maka oleh penyewa di atasnya uang-

            588
   604   605   606   607   608   609   610   611   612   613   614