Page 48 - Persoalan Agraria Kontemporer: Teknologi, Pemetaan, Penilaian Tanah, dan Konflik
P. 48
Kabupaten Grobogan yang memiliki relief daerah pegunungan
kapur dan perbukitan serta dataran di bagian tengahnya, secara
topografi terbagi ke dalam 3 kelompok yaitu: (1) daerah dataran
rendah berada pada ketinggian sampai dengan 50 meter di atas
permukaan laut dengan kelerengan 00-80, meliputi 15 kecamatan
yaitu: Kecamatan Kedungjati, Karangrayung, Penawangan,
Pulokulon, Kradenan, Tawangharjo, Brati, Klambu, Gubug,
Tegowanu, Godong, Purwodadi, Grobogan, Tanggungharjo, dan
Wirosari; (2) daerah perbukitan berada pada ketinggian antara 50-100
meter di atas permukaan laut, dengan kelerengan 80-150, meliputi 4
kecamatan yaitu Kecamatan Gabus, Ngaringan, Toroh dan Geyer; (3)
daerah dataran tinggi berada pada ketinggian 100-500 meter di atas
permukaan laut dengan kelerengan lebih dari 150.
D. Usaha yang Dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani dalam
Mengelola Penggunaan Lahan Pertanian di Kabupaten Grobogan
Pada dasarnya usaha pertanian di Kabupaten Grobogan dilakukan oleh
kelompok tani. Jenis tanaman utama yang diusahakan oleh mereka
adalah padi, jagung, dan kedelai, dimana ketiga jenis komoditas ini
dinamakan PAJALE (padi, jagung, ketela). Kegaitan pengelolaan lahan
pertanian dilakukan mulai dari pengolahan lahan yaitu persiapan lahan
sebelum musim tanam, penanaman, perawatan, panen, hingga pasca
panen. Dalam mengelola lahan pertaniannya ada kalanya petani
mendapat bimbingan dari instansi pertanian, melalui kegiatan
penyuluhan di bidang pertanian. Melalui kegiatan tersebut petani
mendapatkan transfer teknologi, misalnya penggunaan alat-alat modern
(contoh peralatan modern dapat dilihat pada Gambar 2). Peralatan
modern ini bantuan dari dinas pertanian.
Transfer teknologi yang sampai pada petani tidak sekaligus
dapat diserap oleh petani tetapi secara bertahap, karena para petani
telah mempunyai kearifan lokal dalam bercocok tanan maupun
mengolah lahannya. Terlebih dalam bercocok tanam padi para petani di
daerah penelitian menerapkan cara menanam padi JARWO SUPER (Jajar
Legowo Super dengan prinsip menanam dengan memperbanyak
tanaman tepi).
Pada dasarnya kelompok tani dalam mengelola penggunaan
lahan pertanian terutama pada kegiatan pasca panen. Kegiatan yang lain
misalnya pada saat musim tanam maupun pemeliharaan tanaman. Pada
saat musim tanam para anggota kelompok wanita tani berperan
menanam bibit dan merawat tanaman melalui antara lain penyiangan
atau penyulaman. Penyulaman dilakukan apabila bibit yang ditanam ada
yang mati. Kegiatan penyulaman dilakukan bila beberapa tanaman
terjadi gagal tanam atau tanaman mati setelah beberapa hari ditanam di
ladangnya.
Kelompok wanita tani mempunyai kegiatan rutin melakukan
pertemuan sebulan sekali bersama–sama dengan kelompok tani.
39