Page 49 - Persoalan Agraria Kontemporer: Teknologi, Pemetaan, Penilaian Tanah, dan Konflik
P. 49
Pentemuan ini menjadi kegitan penting bagi kelompok wanita tani
karena merupakan ajang kegitan untuk transfer informasi dan teknologi
dalam kegiatan bertani, sampai pada kemungkinan apabila ada produk
yang dapat dikembangkan. Harapan dari kelompok wanita tani adalah
sangat mulia yaitu kelompok tani menjadi petani mandiri, dan
produksinya meningkat baik segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas
produk sangat menentukan peningkatan pendapatan petani karena
produk berkualitas baik mempunyai harga jual yang relative tinggi.
Selain itu, sebagian besar lahan pertanian terletak tidak jauh dari rumah
maka para Kelompok Wanita Tani (KWT) masih dapat berperan sebagai
Ibu Rumah Tangga.
Gambar 2. Mekanisasi Pertanian
E. Berbagai Poduk Berbahan Baku Hasil Pertanian oleh Kelompok
Wanita Tani di Kabupaten Grobogan
Para petani di Kabupaten Grobogan telah membentuk lembaga sosial
desa di bidang pertanian yaitu yang disebut kelompok wanita tani.
Kelompok tani yang beranggotakan ibu-ibu tani disebut kelompok
wanita tani. Kelompok wanita tani sangat berguna sebagai forum
kegiatan untuk ikut berpetan dalam mengelola penggunaan lahan
pertanian. Kelompok wanita tani ini merupakan kumpulan istri petani
yang membantu kegiatan usaha pertanian dalam meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Kemompok wanita tani ini
menggalang kerja sama yang dicerminkan oleh berbagai produk
kegiatan kelompok wanita tani terutama pada pengolahan produk
tanaman. Kenyatan di lapangan menunjukkan bahwa kelompokan
wanita tani di daerah penelitian telah menghasilkan berbagai produk
olahan berbahn baku hasil pertanian. Beberapa nama kelompok wanita
tani di Kabupaten Grobogan adalah “Melati Putih, Sari Asih, Sejati,
Harapan, dan Murih Santosa. Beberapa kelompok wanita tani menjadi
binaan Badan Ketahanan pangan Kabupaten Grobogan.
40