Page 10 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 10

Pengantar Penulis

               proses, kondisi, dan peristiwa apa saja yang kemudian meng-
               konstruksi pengetahuan mengenai arti ‘Keistimewaan Yogya-
               karta’ itu. Naskah ini berusaha menyingkap wacana keisti-
               mewaan Yogyakarta kaitannya dengan pandangan-pandangan
               yang muncul dari Kadipaten Paku Alaman. Hal ini sengaja
               dipilih mengingat wacana tersebut selama ini selalu identik
               dengan suara-suara dari Kasultanan saja.  Pentradisian di Paku
               Alaman, peran-peran yang dimainkan oleh figur Paku Alam
               dari berbagai periode, eksperimen berdemokrasi di Yogya-
               karta didedahkan, selain tentu saja aspek agraria dan pere-
               butan ruang sosial yang terjadi di Yogyakarta.
                   Hal terakhir ini dirasa sangat penting karena menyadari
               bahwa keterujian Keistimewaan Yogyakarta ada pada bagai-
               mana sumber-sumber daya di Yogyakarta dikelola dan kesela-
               matan rakyatnya didahulukan melebihi bagaimana produksi
               ditingkatkan. Aspek tanah sebagai modal, yakni sumber-
               sumber agraria dalam pengertiannya yang luas, merupakan
               basis material dari ‘ruang’ kontestasi itu sehingga pengelola-
               annya sangat vital. Memberi perhatian padanya menjadi tidak
               terelakkan.
                   Tim mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap
               pihak yang mendukung secara penuh baik dari segi pendanaan,
               data-data, pematangan konsep, diskusi-diskusi sampai dengan
               hal-hal teknis lainnya. Dalam hal ini Tim mengucapkan beribu
               terima kasih kepada Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
               melalui: Prof. Dr. Endriatmo Soetarto, MA. selaku Ketua Seko-
               lah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), Yogyakarta, yang dari
               awal telah meminta kami melakukan penelitian ini, memberi-
               kan banyak waktu untuk berdiskusi sampai dengan men-
               dampingi Tim bertemu dengan narasumber, dan selalu meng-

                                                                   ix
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15