Page 141 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 141

Keistimewan Yogyakarta
            Parlemen ini dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda dengan
            perwakilan-perwakilan dari golongan mayoritas dan mino-
            ritas selain unsur penguasa, terdiri atas golongan Eropa, Arab,
                                 28
            Tionghoa, dan pribumi.  Pada tanggal 18 Mei 1918 pertemuan
            parlemen pertama telah dibuka secara resmi oleh Gubernur
            Jenderal van Limburg Stirum. 29
                Dewan Rakyat terbentuk berdarkan sistem pemilihan
            tidak langsung dan pengangkatan. Menurut Vlekke, sistem
            pengangkatan diberlakukan untuk menyelamatkan keberada-
            an golongan minoritas, karena jika tidak demikian maka
            golongan minoritas tidak akan memiliki kesempatan untuk
            berada di parlemen.  Mereka terpilih secara tidak langsung
                              30
            melalui dewan daerah dan dewan kota dalam jumlah terbatas.
            Bagi kelompok oposisi–lebih  tepatnya nonkooperatif–tidak
            memiliki perwakilan di parlemen, selain tidak mengakui
            keberadaan Volksraad yang sangat tidak representatif, juga
            menganggap Volksraad bagian dari strategi berkuasa Peme-
            rintah Hindia Belanda sehingga tidak diakui.  Sistem dan
                                                      31
            strategi Pemerintah Kolonial menerapkan pemilih dalam pemi-
            lihan tidak langsung untuk pribumi sudah ditentukan atau
            orang-orang terpilih. Sekalipun demikian telah terjadi


            28  J.S. Furnivall, Netherlands India: A Study of Plural Economy, (London: Cam-
             bridge University Press, 1944) hlm. 280—282.
            29  Bernard H.M. Vlekke, Nusantara: A History of Indonesia, (Wholly Revised
             Edition. Netherland: The Hague/Leiden, 1961), hlm. 361, J.S. Furnivall, ibid,
             hlm. 280.
            30  Ibid.
            31  Amin Rahayu. ‘Perjuangan Kemerdekaan melalui Parlemen Hindia Belanda
             (Volksraad)’. Warta Sejarah, Vol. 5 No. 7, Agustus 2005, lihat juga Bayu Suria-
             ningrat, Sejarah Pemerintahan di Indonesia: Babak Hindia Belanda dan Je-
             pang, (Jakarta: Dewaruri Press, 1981).

            118
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146