Page 143 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 143
Keistimewan Yogyakarta
vinsi, kabupaten, dan kota, bahkan desa. Pada tingkat provinsi
disebut Provincial Councils, kemudian Regency Councils
(kabupaten), Urban Councils (kota), dan Rural Local Coun-
cils. Sistem pemilihan hampir sama dengan Volksraad yakni
pemilihan tidak langsung dan penunjukan yang berdasar pada
sistem ‘proporsional’ ditambah golongan perwakilan mi-
noritas. 36
Dari pihak pribumi yang terpilih mayoritas adalah
pegawai pemerintah dan pejabat desa. Mereka yang terpilih
harus berumur 25 tahun dan mampu berbahasa Belanda.
Anehnya, mereka tidak digaji, hanya mendapatkan uang
sidang dan uang jalan. Mereka bertemu setahun sekali kecuali
37
ada agenda yang harus dibahas. Keberadaan anggota dewan
ini lebih merupakan kepentingan ‘kontrol pemerintah Hindia
Belanda’ daripada representasi kepentingan pribumi.
Tabel 4. Jumlah Anggota Dewan Provinsi 38
Provinsi Belanda Pribumi Lainnya Total
(a) (b) (a) (b) (a) (b) (a) (b)
Jawa Barat 12 9 13 7 2 2 27 18
Jawa Tengah 14 9 16 7 3 2 33 18
Jawa Timur 18 12 21 9 3 1 42 22
Keterangan: (a) dipilih, (b) ditunjuk
Pengalaman pemilu dan berparlemen di atas tentu masih
sangat segar dalam ingatan para pejuang kooperatif maupun
36 J.S. Furnivall, op.cit., hlm. 285—288.
37 J.S. Furnivall, op.cit, hlm. 287. Sistem pemilihan tidak langsung ala peme-
rintah Hindia Belanda kemudian diadopsi oleh pemerintah Indonesia (Yog-
yakarta) dalam menyelenggarakan pemilihan umum 1951, begitu juga ang-
gota parlemen tidak digaji hanya mendapat uang sidang.
38 Diolah dari J.S. Furnivall, op.cit, hlm. 285.
120