Page 14 - Konstitusionalisme Agraria
P. 14

KATA PENGANTAR


                             Konstitusi Agraria:

                         Konstitusi Tanah dan Air


                             Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH









            UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik Indonesia memiliki
            banyak wajah. UUD 1945 tidak saja dapat dilihat sebagai konstitusi
            politik (political constitutional) yang mengatur pembagian
            kekuasaan di dalam negara, melainkan dapat pula dilihat sebagai
            konstitusi ekonomi (economic constitution) dan konstitusi sosial
            (social constitution) seperti yang telah saya perkenalkan sejak tahun
            1990 melalui disertasi saya pada tahun 1991.  UUD 1945 saya namakan
                                                   1
            konstitusi ekonomi (economic constitution) karena berisi dasar-dasar
            kebijakan negara di bidang perekonomian.  UUD 1945 juga saya sebut
                                                   2
            sebagai konstitusi hijau (green constitution) karena berisi dasar-
            dasar pengaturan mengenai pengelolaan dan perlindungan hidup,
                                                                          3

                 1 Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya
            di Indonesia, Ichtiar Baru-van Hoeve, Jakarta, 1994.
                 2 Lihat Pasal 33 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) UUD 1945 yang selengkapnya
            berbunyi  sebagai berikut: (1) Perekonomian  disusun  sebagai  usaha bersama berdasar
            atas asas  kekeluargaan;  (2)  Cabang-cabang produksi yang penting  bagi  negara dan yang
            menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; (3) Bumi dan air dan kekayaan
            alam  yang  terkandung di dalamnya dikuasai oleh  negara dan dipergunakan  untuk
            sebesarbesar kemakmuran rakyat; dan (4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar
            atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
            berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
            kesatuan ekonomi nasional.
                 3 Lihat pula Pasal 28H ayat (1) dan Pasal 33 ayat (4) UUD 1945. Pasal 28H ayat (1)
            UUD 1945 berbunyi: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
            dan medapatkan lingkungan hidup baik  dan  sehat  serta berhak memperoleh  pelayanan
            kesehatan.” Sedangkan Pasal 33  ayat (4) UUD 1945 berbunyi: “Perekonomian nasional
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19