Page 36 - Konstitusionalisme Agraria
P. 36

pengertian tentang seperangkat prinsip-prinsip nilai dan norma
            dasar yang mengatur mengenai apa dan bagaimana suatu sistem
            kekuasaan dilembagakan dan dijalankan untuk mencapai tujuan
            bersama dalam wadah organisasi (Asshiddiqie, 2014:27). Bila
            organisasi yang dimaksud dalam bentuk negara, maka konstitusi
            dimaksud berisi mengenai apa dan bagaimana kekuasaan di dalam
            suatu negara dipergunakan untuk mencapai tujuan negara tersebut.
                 Dari sisi bentuk perumusannya, konstitusi dapat dikelompokan
            dalam tiga bentuk, yaitu: (i) terdokumentasi secara tertulis dalam
            satu naskah hukum yang disebut Undang-Undang Dasar; atau
            (ii) tertulis secara tidak terdokumentasi dalam satu naskah tetapi
            tercatat dalam banyak naskah sejarah; maupun (iii) tidak tertulis
            sama sekali melainkan hanya tumbuh dan ditaati dalam praktik
            penyelenggaraan kekuasaaan negara (Asshiddiqie, 2014:29). Pada
            umumnya negara menggunakan bentuk perumusan konstitusi yang
            pertama dimana mendokumentasikan konstitusinya dalam satu
            dokumen yang disebut dengan Undang-Undang Dasar. Konstitusi
            Amerika yang dibentuk pada tahun 1787 merupakan pelolor
            konstitusi terdokumentasi. Selain itu ada pula negara yang tidak
            mengandalkan konstitusi terdokumentasi sebagai Undang-Undang
            Dasar. Negara Inggris mengembangkan konstitusinya dari naskah-
            naskah sejarah seperti Magna Charta (1215) dan Bill of Rights (1698)
            dan praktik-praktik ketatanegaraan yang disebut convention sebagai
            konstitusinya.
                 Sementara itu, konstitusionalisme merupakan paham dimana
            konstitusi dijadikan sebagai panduan dalam segala aktivitas
            kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Konstitusionalisme
            menjadikan konstitusi sebagai poros dari hubungan-hubungan
            sosial, ekonomi, politik dan lingkungan. Di Indonesia sendiri, gagasan
            konstitusionalisme tumbuh bersamaan dengan terbentuknya Negara
            Republik Indonesia. Gagasan tersebut diperbincangkan dalam
            persidangan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia baik di dalam
            BPUPKI maupun PPKI. Selanjutnya, gagasan konstitusionalisme
            mengalami pasang naik dan surut seiring dengan perjalanan
            penyelenggaraan negara.


                                                 Wacana Konstitusi Agraria     5
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41