Page 37 - Konstitusionalisme Agraria
P. 37

Namun, bila diperiksa lebih jauh, gagasan konstitusionalisme
            telah muncul di tanah yang kini disebut Indonesia itu sejak zaman
            kolonial Belanda. Gagasan konstitusionalisme, demokrasi dan
            liberalisme yang meletup sejak revolusi Perancis 1789 menjalar
            keseluruh dataran Eropa sampai ke Belanda. Gagasan tersebut
            baru muncul di tanah Jajahan Hindia Belanda lebih dari setengah
            abad setelahnya. Hal mana ditandai dengan revisi pengaturan
            tentang Peraturan untuk Penyelenggaraan Daerah Jajahan (Regering
            Reglement) 1854 (Wignjosoebroto, 1995:24-5). Ketentuan tersebut
            mulai mengoreksi kesewenang-wenangan penguasa kolonial yang
            menerapkan sistem tanam paksa (cultuur stelsel).
                 Dalam sejarahnya, gagasan konstitusionalisme hadir untuk
            merespons penyelenggaraan negara yang despotik dan otoriter. Oleh
            karena itu dapat dipahami, gagasan konstitusionalisme pada masa
            kolonial hadir untuk merepons sistem tanam paksa yang banyak
            menyengsarakan rakyat. Demikian pula, gagasan konstitusionalisme
            yang hadir di Indonesia pasca Orde Baru juga merupakan respons
            terhadap pemerintahan otoritarian Orde Baru yang telah berkuasa
            kurang lebih dari 32 tahun.
                 Semangat konstitusionalisme berkembang pada negara-negara
            yang memiliki konsitusi tertulis. Amerika merupakan salah satu
            negara yang paling bangga dengan konstitusi tertulis yang mereka
            miliki. Di dalam Declaration of Independence Amerika Serikat yang
            disetujui pada 4 Juli 1776 merupakan titik awal berkembangnya
            gagasan konstitusionalisme di negara tersebut yang kemudian disusul
            dengan pembentukan Konstitusi Amerika pada tahun 1787. Padanan
            dari paham konstitusionalisme ini adalah the rule of law. Kedua
            paham ini sama-sama menekankan pentingnya peranan hukum
            dalam mengatur kehidupan kenegaraan dan perlindungan terhadap
            hak asasi manusia. Berbeda dengan paham konstitusionalisme yang
            berkembang di Amerika Serikat, paham rule of law pada mulanya
            berkembang di Inggris, sebuah negara yang tidak memiliki suatu
            konstitusi tertulis yang terkodifikasi (Dicey, 2008:251-6). Oleh karena
            itu, diskursus tentang konstitusionalisme sepadan dengan diskursus
            tentang negara hukum (the rule of law).



               6      Konstitusionalisme Agraria
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42