Page 38 - Konstitusionalisme Agraria
P. 38
Pengertian Agraria
Istilah ‘agraria’ berasal dari kata bahasa Latin ‘ager’, artinya: a)
lapangan; b) pedusunan (lawan dari perkotaan); c) wilayah; tanah
negara. Saudara kembar dari istilah itu adalah ‘agger’ artinya:
7
a) tanggul penahan/pelindung; b) pematang; c) tanggul sungai;
d) jalan tambak; e) reruntuhan tanah; f) bukit (Sitorus dalam
Suhendar dkk, 2002:29). Dalam bahasa Belanda, dikenal dengan
kata akker yang berarti tanah pertanian, dalam bahasa Yunani kata
agros yang juga berarti tanah pertanian. Dalam bahasa Latin, ager
berarti tanah atau sebidang tanah, agrarius berarti perladangan,
persawahan dan pertanian. Dalam bahasa Inggris, agrarian berarti
tanah untuk pertanian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
agraria berarti urusan pertanian atau tanah pertanian. Dalam Black
Law Dictionary arti agraria adalah segala hal yang terkait dengan
tanah, atau kepemilikan tanah terhadap suatu bagian dari suatu
kepemilikan tanah (agrarian is relating to land, or land tenure to a
division of landed property).
Sekilas pengertian-pengertian di atas menunjukan bahwa
cakupan dari kata agraria itu hanya berkaitan dengan tanah,
khususnya tanah pertanian. Hal itu dapat dibenarkan bila melihat
sejarah penggunaan kata terra yang berarti tanah dan agraria pada
masa Romawi. Pada masa Romawi terdapat Jus Terra sebagai hukum
pertanahan dan salah satu aturan untuk melaksanakan hukum
pertanahan itu melalui distribusi tanah dari kelompok-kelompok
senator kepada rakyat dibuatkan Lex Agraria pada tahun 133 SM
di masa kekuasaan Tiberius. Dengan demikian, dalam sejarahnya
kata agraria itu cakupannya lebih kecil dari pada kata tanah
(Soesangobeng, 2013:11). Di dalam bahasa Inggris, kata land pun
lebih luas dari kata agrarian sebab kata land selain berarti tanah
dapat pula berarti negeri.
Pada masa Kolonial Belanda pun di Hindia Belanda kata agraria
(agrarische) dimaksudkan untuk mengatur tanah-tanah pertanian
7 Kamus Bahasa Latin-Indonesia karangan Prent, dkk., (1969). Lihat juga World Book
Dictionary,(1982).
Wacana Konstitusi Agraria 7