Page 37 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang Sebagai Basis Integrasi Bangsa
P. 37

kan mencapai sekitar 650 ribu hektar pada tahun 2017.
                   Pangan merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup,

             peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan kegiatan
             ekonomi akan menambah kebutuhan akan lahan sehingga
             dapat  mengancam  ketersediaan  lahan  pangan.  Hal  terse-
             but  mendorong  direncanakannya  suatu  strategi  dalam
             rangka pertanian yang berkelanjutan (Azman, 2013).
                   Pemerintah memiliki landasan hukum untuk melin-
             dungi lahan pertanian di Indonesia khususnya lahan perta-
             nian  pangan  berkelanjutan  yaitu  Undang-Undang  (UU)
             Nomor  41  Tahun  2009  tentang  Lahan  Pertanian  Pangan
             Berkelanjutan  (LP2B)  yang  mana  pemerintah  pusat  dan
             pemerintah  daerah  wajib  menyelenggarakan  informasi

             LP2B yang dapat dan mudah diakses oleh masyarakat.
                   Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Agraria  dan  Tata
             Ruang/Kepala  Badan  Pertanahan  Nasional  Nomor  19
             Tahun 2016, lahan pertanian pangan berkelanjutan memi-
             liki status lahan yang tidak dapat dialihfungsikan semba-
             rangan. terdapat 3 status lahan:
             1.  Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan
             2. Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
             3. Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan
                   Berdasarkan UU Nomor 41 Tahun 2009 Pasal 1 angka
             1 yang berisi lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah
             bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi
             dan  dikembangkan  secara  konsisten  guna  menghasilkan

             pangan  pokok  bagi  kemandirian,  ketahanan,  dan  kedau-
             latan pangan nasional.

                                       14
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42