Page 20 - Antologi Puisi Agraria Indonesia
P. 20
Bumi Pertiwi
Anisa Widya. S
ketika mentari telah menampakkan diri
itulah waktu untuk kami maju dan berdegap hati
dengan bambu runcing yang selalu menyertai
tibalah kami di pertaruhan nyawa ini
untuk memperjuangkan bumi pertiwi
walau kami tau semua itu tak mudah
tetapi kami yakin, badai bernyawa pasti musnah
tergelincir oleh licinnya batu
terseret oleh derasnya arus
dan tak akan menemukan jalan yang lurus
bumi pertiwi
percayalah pada kami
bahwa kami tak akan berdiam diri
melihat badai bernyawa terus beraksi
karena kami cinta akan pesisir ini
Tanah-tanah basah 5