Page 22 - Antologi Puisi Agraria Indonesia
P. 22

kau tuntun anakmu memikirkan kehidupan
             menggambarkan masa depan
             agar tak terulang sejarah kelammu


             sekolah adalah jalan terang agar sejarah tak terulang
             kau banting tulang, olah tanah agar anakmu bersekolah
             sekolah yang mengenalkan kejamnya masa depan
             sekolah yang memaksa kita berfikir kritis
             sekolah yang melatih kita untuk melawan
             segala bentuk penindasan


             sayang sungguh sayang
             selalu saja ada sekat gelap
             yang menggunting apa yang kau perjuangkan
             yang memutuskan apa yang kau harapkan
             yang tak pernah peduli akan cita-citamu


             tapi sekarang kau tak berjuang sendirian
             kita dalam ikatan kekeluargaan
             susah senang kita hadapi dan selesaikan bersama
             dengan kepalan tinju
             tegap teracung ke atas
             mendobrak benteng gelap
             dengan genggaman jemari
             yang terangkai kuat
             tak dapat terpisahkan
             saling menggenggam,
              mengisi kekosongan satu sama lain





                                              Tanah-tanah basah    7
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27