Page 8 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 8

Percepatan Penguatan Hak Rakyat Atas Tanah; (3) Sistem Pendaftaran
            Yang Berkualitas Dan Adil Serta Inovasi Teknologi Dalam Percepatan
            Penguatan Hak Rakyat Atas Tanah.


            Percepatan Penguatan Hak Atas Tanah Berkeadilan
            Jender
                   Keberadaan kaum perempuan di Indonesia dipandang sebelah
            mata oleh beberapa kalangan, dimana ada diskriminasi terhadap kaum
            perempuan.  Hal  itu  sering  terjadi  pada  saat  penentuan  kepemilikan
            suatu barang atau dalam hal yang lebih khusus, yaitu kepemilikan tanah.
            Di Indonesia hampir seluruh sertipikat hak atas tanah dimiliki oleh laki-
            laki. Hal itu disebabkan banyak perempuan yang menyerahkan urusan
            pembuatan sertipikat itu kepada laki-laki dikarenakan pihak perempuan
            berfikir urusan pembuatan sertipikat itu bertele-tele dan menyita waktu
            sehingga mengganggu aktivitas mereka dalam kegiatan rumah tangga.
                    Kesetaraan  gender  berarti kesamaan  kondisi bagi laki-laki
            dan  perempuan  untuk memperoleh kesempatan  serta hak-haknya
            sebagai manusia,  agar mampu berperan  dan berpartisipasi  dalam
            kegiatan  politik,  hukum, ekonomi,  sosial  budaya,  pendidikan dan
            pertahanan  dan keamanan nasional  (hankamnas),  serta kesamaan
            dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga
            meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik
            terhadap laki-laki maupun perempuan (Mahfiana 2016, 32).

                    Dalam rangka percepatan penguatan hak atas tanah di Indoneisa
            diperlukan peran aktif perempuan agar terciptanya keseimbangan dalam
            proses kegiatan tersebut. Peran aktif tersebut harus dimulai dari dalam
            diri setiap perempuan Indonesia yang harus memiliki rasa ingin tahu dan
            keberanian dalam suatu kepemilikan atas tanah. Selanjutnya pemerintah
            dapat membantu dengan cara membuat regulasi-regulasi yang mendukung
            gerakan perempuan dalam pencapaian keadilan jender.

                   Dalam  Undang-Undang  Pokok  Agraria  sendiri  kesetaraan
            jender sudah diatur dalam pasal 9 Ayat (2) yang berbunyi “Tiap-tiap

                                         viii
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13