Page 201 - Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat (Hasil Penelitian Strategis PPPM STPN 2014)
P. 201

PPPM - STPN Yogyakarta                                                                                             Penataan dan Pengelolaan Pertanahan yang Mensejahterakan Masyarakat

            mentuntaskan permasalahan terkait penertiban dan pendayagunaan                                diwakili  oleh  beberapa  orang  pemohon  yang  tergabung  dalam
            tanah terlantar.                                                                              Panitia Pemohon Pensertipikatan Tanah berusaha untuk melakukan
                Pelaksanaan  penertiban  tanah  terlantar  yang  sering  diangkat                         upaya menyelesaikan permasalahan.
            baru menjangkau terhadap tanah yang diterlantarkan yang diberi-                                   Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  penelitian  hukum.
            kan dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan yang dimiliki                                 Penelitian  hukum  merupakan  suatu  proses  untuk  menemukan
            badan  hukum.  Terhadap  Hak  Milik  yang  diterlantarkan  masih                              aturan  hukum,  prinsip-prinsip  hukum,  maupun  doktrin-doktrin
            belum terjangkau walaupun di lapangan ditemukan beberapa Hak                                  hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.  Isu hukum yang
                                                                                                                                                          5
            Milik  yang  diterlantarkan,  yang  memerlukan  penyelesaian  untuk                           diteliti mengenai tanah hak milik terlantar.  Penelitian ini didasarkan
            kepastian hukum atas penguasaan dan pemanfaatannya. Diperoleh                                 pada  logika  keilmuan  dalam  penelitian  hukum  normatif    yang

            informasi  bahwa  di  Kabupaten  Jember  ditemukan  Hak  Milik  di-                           dibangun  berdasarkan  disiplin  ilmiah  dan  cara-cara  kerja  Ilmu
            terlantarkan seluas 6 ha yang yang telah dimanfaatkan untuk tempat                            Hukum  normatif,  yaitu  ilmu  yang  objeknya  hukum  itu  sendiri.
                                                                                                                                                                          6
            tinggal sampai sejumlah 100 Kepala Keluarga. Hak milik tersebut                               Penelitian  hukum  dilakukan  untuk  menghasilkan  argumentasi,
            adalah tanah dengan Hak Milik Nomor 26, 27, 28 dan 29/Wirolegi                                teori atau konsep baru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
            seluas masing-masing 1500 m2 sehingga totalnya 6 Ha, yang di-                                 dalam hal ini masalah tanah hak milik terlantar.Pemecahan masalah
            terlantar kan  oleh  pemegang  hak  yang  tertulis  dalam  4  buah                            terhadap  isu  hukum  penelitian  ini  dilakukan  melalui  cara  pen-
            sertipikat tersebut.                                                                          dekatan  perundang-undangan  (statute  approach),  studi    kasus

                Pada awalnya tanah tersebut adalah tanah negara bekas Hak                                 (case  study)  dan  jalur  litigasi.  Lokasi  penelitian  di  Kabupaten
            Erfpact yang tercatat dalam Verponding Nomor 414 seluas 354,825                               Jember  Provinsi  Jawa  Timur,  dalam  hal  ini  ditemukan  kasus
            Ha  tercatat  atas  nama  Landbouw  Maatschappij  Oud  Djember                                penelantaran tanah hak milik seluas kurang lebih 6 Ha. Penelitian
            (LMOD)  yang  telah  berakhir  5  Pebruari  1954,  dimana  sebagian                           dikhususkan  pada  lokasi  Kelurahan  Karangrejo  Kecamatan
            tanah tersebut kurang lebih  6 Ha diantaranya adalah tanah yang                               Sumbersari Kabupaten Jember yang terdapat tanah hak milik ter-
            menjadi objek sengketa. Tanah tersebut sebenarnya telah dikuasai                              lantar dan sudah menjadi pemukiman penduduk sebanyak kurang
            oleh Amri, dkk sejak sekitar tahun 1960an dan tidak ada gangguan                              lebih 100 kepala keluarga dengan fokus kajian Putusan Pengadilan
            dari pihak manapun. Namun ketika beberapa warga akan melakukan                                Negeri Kelas I Jember Nomor 30/Pdt.G/2004/PN.Jr.
            permohonan  pendaftaran  tanahnya  ke  Kantor  Pertanahan

            Kabupaten  Jember,  ternyata  diketahui  bahwa  tanah  yang  akan                             B.  Tinjauan Umum Hak Atas Tanah dan Tanah Negara
            diajukan permohonan sertipikat tersebut sudah bersertipikat dan
            merupakan bagian dari bidang tanah sertipikat hak milik atas nama                             Setiap hukum mengenai pertanahan terdapat pengaturan mengenai
            4 orang yakni Pak Din, Muhamad, Warno dan Moerdijanto.                                        berbagai  hak  penguasaan  atas  tanah.  Demikian  juga  UUPA
                Para  Pemohon  sempat  akan  melakukan  tindakan  anarkis
            kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Jember karena permohonan                                   5   Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Prenada Media, 2005), halaman
            pensertipikatan  tanahnya  tidak  dapat  diproses  oleh  Kantor                                   35
                                                                                                          6   Johnny  Ibrahim,  Teori  dan  Metodologi  Penelitian  Hukum  Normatif,  (Malang:
            Pertanahan  Kabupaten  Jember.  Kemudian  para  pemohon  yang                                     Bayumedia), halaman  57

            200                                                                                                                                                         201
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206