Page 124 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 124

negara wajib untuk memberi jaminan kepastian hukum terhadap hak atas
            tanah tersebut sehingga lebih mudah bagi seseorang untuk mempertahankan
                                                         133
            haknya terhadap gangguan-gangguan dari pihak lain .
                Berkaitan dengan Hak masyarakat adat atas wilayah tertentu atau yang
            biasa  di  sebut  sebagai  Hak  Ulayat, maka  pembicaraan itu merujuk  pada
            satuan geografis. Sedangkan jika berbicara tentang hak, maka yang tercakup
            wewenang-wewenang atau otoritas yang didasarkan pada kemauan untuk
            melakukan atau tidak melakukan sesuatu di atas wilayah Ulayat.  Dengan
                                                                    134
            demikian Hak Ulayat merujuk kepada suatu hubungan antara masyarakat adat
            dengan wilayah tertentu. Hubungan antara masyarakat hukum adat dengan
            tanah ulayatnya melahirkan Hak Ulayat, dan hubungan antara perorangan
            atas tanah.  Mengenai hubungan tersebut, Ter Haar  menyatakan :
                     135
                                                         136
                “hubungan hidup antar umat manusia yang teratur susunannya dan
                bertalian satu sama lain di satu pihak dan tanah di lain pihak yaitu tanah
                di mana mereka berdiam, tanah yang memberikan makan mereka, tanah
                di mana mereka dimakamkan dan yang menjadi tempat kediaman
                orang-orang halus pelindungnya beserta arwah leluhurnya tanah dimana
                meresap daya-daya hidup, termasuk hidupnya umat itu dan karenanya
                tergantung dari padanya, maka pertalian demikian itu yang dirasakan
                dan berakar dalam alam pikirannya “serba berpasangan” (participerend
                denken)  itu dengan seharusnya dianggap sebagai pertalian hukum
                (rechtssbetrekking) umat manusia terhadap tanah.”

                Hubungan yang terjalin antara masyarakat hukum adat dengan tanah
            sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai persekutuan
            hukum. Persekutuan-persekutuan hukum (rectsgemeenschappen) yaitu “gerom-
            bo lan yang teratur bersifat tetap dengan mempunyai kekuasaan sendiri, pula
                                                                            137
            kekayaan sendiri berupa benda yang kelihatan hak dan tidak kelihatan”.
            Jelas terlihat bahwa untuk dapat disebut sebagai persekutuan hukum harus


                133   (Maria S.W. Sumardjono, 2006: 159).
                134   Ronald .Z. Titahelu, Asas-Asas Penguasaan Tanah Ulayat Dalam Sistem Hukum
            Nasional, Disampaikan Dalam Kerangka Mempersiapkan Naskah Akademik Peraturan
            Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara,Juni 2008
                135   Ibid., hal.234
                136   Ter Haar Bzn-K. Ng.Soebakti Poespono, op.cit,hal 49.
                137   Ibid., hal 89.

                                           107
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129