Page 121 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 121
Bangsa Indonesia masih ada dan selama bumi, air dan ruang angkasa
Indonesia masih ada pula. Dalam keadaan yang bagaimanapun, tidak
ada sesuatu kekuasaan yang akan dapat memutuskan atau meniadakan
hubungan tersebut.
Hak menguasai dari Negara diatur dalam Pasal 2 UUPA. Hak
ini bersumber dari hak Bangsa Indonesia yang telah diuraikan di atas.
Kewenangan yang terdapat di hak menguasai dari Negara merupakan
kewenangan yang bersifat publik, sehingga hak ini tidak sama dengan
konsep domein yang diberlakukan oleh kolonial Belanda.
Menurut ketentuan Padal 2 ayat (2) UUPA, hak menguasai dari
Negara diberi wewenang untuk:
1) Mengatur dan menyelenggarakan peruntukkan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa.
2) Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.
3) Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai
bumi, air dan ruang angkasa. Subyek dari hak menguasai dari
Negara adalah Negara Republik Indonesia sebagai organisasi
kekuasaan seluruh rakyat Indonesia dan meliputi semua tanah yang
berada di wilayah Republik Indonesia. Tanah yang belum dihaki
dengan hak perorangan disebut tanah yang dikuasai langsung
oleh Negara (dalam praktik administrasi disebut tanah Negara),
sedangkan tanah yang sudah dihaki hak perorangan disebut tanah
hak dengan nama sebutan haknya, misalnya tanah hak milik.
Lebih lanjut tanah Negara dapat dibagi menjadi:
a) Tanah wakaf;
b) Tanah hak pengelolaan;
c) Tanah hak ulayat;
d) Tanah kaum;
e) Tanah kawasan hutan;
f) Tanah-tanah sisanya
104