Page 11 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 11

negara yang dinyatakan secara sepihak bernafaskan “domain verklaring”
             dalam kenyataannya masih diikuti oleh Kementerian Kehutanan. Padahal
             penguasaan secara sepihak atas tanah adat dengan sistem semacam inilah
             justru yang telah dinyatakan sebagai melanggar konstitusi oleh Mahkamah
             Konstitusi melalui Putusan MK 35 tersebut. Peraturan tersebut
             mempersulit masyarakat adat untuk mendapatkan hak konstitusional
             atas wilayah mereka. Singkatnya, peraturan tersebut bertentangan dengan
             semangat yang ada dalam Putusan MK 35 .
                                                    5
                   Adapun respon Badan Pertanahan Nasional  RI yang sementara
             ini ada didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN
             Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat
             Masyarakat Hukum Adat. Intinya adalah pada keberadaan masyarakat
             hukum adat, yang menurut Permen ini ditetapkan dengan peraturan
             daerah. Beberapa pasal Permen Agraria tahun 1999 ini masih senafas
             dengan UU No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yakni tentang
             pengakuan eksistensi masyarakat hukum adat, tanah dan wilayah ulayat,
             tatanan hukum adat dan kelembagaannya dengan syarat-syarat tertentu
                                                   6
             yang sulit dipenuhi oleh masyarakat adat .
                   Selain hal itu, terdapat beberapa langkah lanjutan yang perlu disikapi
             oleh BPN RI. Tanah hutan adat yang telah dikeluarkan dari hutan negara
             memerlukan pengakuan dan perlindungan hukum serta pendaftarannya.
             Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Pasal 19 UUPA terdapat Peraturan
             Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan
             Peraturan Menteri negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
             Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
             Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Jika
             mengikuti mekanisme dan prosedur peraturan di atas, maka tanah adat
             atau yang didefiniskan sebagai tanah ulayat dapat didaftarkan dalam
             kegiatan ‘pendaftaran tanah pertama kali’ harus melalui ‘pembuktian


                   5 Yance Arizona, “Dibutuhkan Pengakuan Hukum Terintegrasi: Kajian Hukum Penerapan
             Putusan MK Nomor 35/PUU-X/2012 terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor
             10 Tahun 2012 tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat di Kabupaten
             Malinau”, dalam Wacana edisi 33, tahun XVI, 2014, hlm. 143–165.
                   6 Kajian kritis mengenai Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 5 Tahun
             1999 ini lihat, Siti Rachma Mary, Y. Arizona, dan N. Firmansyah, “Kajian Kritis atas Peraturan
             Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman
             Penyelesaian Permasalahan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.” Kertas Kerja Epistema Institute
             No.01/2012. Jakarta: Epistema Institute.


             4      Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16