Page 343 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 343
Pergerakan Melawan Tanaman Rekasaya Genetik
pada area perjanjian. Hal ini juga secara wajar rapuh dan
harus dikelola dengan hati-hati. Para koordinator sadar
betul dengan ini dan mampu mengurus ketegangan secara
efektif.
Pola yang serupa juga jelas di Afrika Selatan, walau-
pun pada skala lebih kecil. Dalam pengelompokan besar
yang didentifikasikan dengan kampanye anti RG, ada yang
sangat tidak setuju dengan taktik aksi langsung, sementara
ada yang merasa pembangkangan sipil dan taktik menga-
caukan adalah cara satu-satunya untuk bertindak. Mereka
yang mampu untuk bekerja sama adalah jaringan-jaringan
yang tidak percaya hanya pada satu strategi saja, kelompok
kecil ini sebagian berpusat pada Biowatch dan SAFeAGE
hingga organisasi tingkat lebih besar, banyak diantaranya
yang tidak mempunyai aktivisme anti RG yang menjadi
fokus satu-satunya. Kebanyakan mempunyai fokus
lingkungan yang lebih luas; yang lainnya memiliki pe-
nekanan pada praktek yang terkait dengan pertanian
organik; yang mempunyai orientasi keadilan/hak; dan yang
lain terkait pada gerakan buruh atau kelompok keagamaan.
Di India susunan organisasi serupa secara luas berada
dibawah payung anti RG, namun tidak ada kampanye yang
terorganisir. Berbagai usaha datang bersamaan dan
kemudian gagal karena pandangan yang berbeda, namun
faktor personaliti lah yang menjadi penyebab. Masing-
masing dari kelompok utama anti RG selama sepuluh tahun
terakhir mempunyai pemimpin dengan kultus individu
yang kuat. Vandana Shiva yang memimpin RFSTE ke-
mungkinan adalah yang paling dipuji. Devinder Sharma
dari Forum for Biotechnology and Food Security sama-
sama berkampanye dengan efektif dan komentator media,
namun dengan gaya yang berbeda. Suman Sahai, ketua
komite Gene Campaign berbeda juga, dengan penekan-
annya pada penelitian dan perjanjian kebijakan. Dan yang
terakhir adalah pemimpin dari fraksi KRRS M.D.
329