Page 338 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 338
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
mudah antara retorika kaum nasionalis, sosialis, atau sedikit
di kalangan Sosial Demokrat, terutama yang berkaitan
dengan konsep ideal dan praktek di lapangan. Di ketiga
negara, pemerintah yang sedang menjabat dikritik keras
akibat terlalu banyak berkompromi dengan kekuatan modal
dalam kesibukan mereka untuk menunjukkan diri agar
investasi internasional tetap berlangsung. Sehingga di
Afrika Selatan, antara aliansi ANC, Unions (COSATU)
dan South African Communist Party terkadang terlihat ti-
dak jelas (Lodge 2003). Di Brazil, gerakan yang mendu-
kung Lula dalam permintaannya menjadi presiden menjadi
kritikan tajam oleh pengurus PT. Tekanan dari MST
contohnya, pada implementasi kebijakan reforma agraria
yang dijanjikan menjadi meningkat dari tahun 2004 sampai
2005, dengan invansi pertanian besar-besaran. Di india,
terdapat lebih banyak pandangan sinis pada proses politik.
Namun secara tidak terduga, ketika kembalinya Partai
Kongres memenangkan pemilu pada penghujung 2004
telah menimbulkan spektrum dari serangan pedesaan
terhadap kaum arogan, masyarakat kota yang rakus dan
kaum elite yang menggerakkan politik selama ini. Di ketiga
negara, juga politik neoliberalisme menjadi faktor utama
dalam membentuk strategi mobilisasi dan respon negara-
negara ini. Tanaman RG dalam hal ini dilihat sebagai
medan tempur untuk perdebatan dan setting agraria masa
mendatang, dengan perbedaan kepentingan yang mirip
antara satu dengan yang lain dan itu terjadi dalam
perdebatan politik yang intens. Usaha yang dilakukan
khususnya oleh pendukung pro RG untuk mempersempit
salah satu kegunaan teknologi dan biosafety malah
mengaburkan politik dan kepentingan yang tidak diterima
oleh koalisi anti RG yang secara terus-menerus mene-
kankan perdebatan yang lebih luas dan asosiasi yang jelas
antara posisi pro RG dan khususnya kepentingan serta
bayangan secara mutlak pertanian masa mendatang.
324