Page 336 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 336
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
ejekan, yang mengakibatkan perubahan yang sangat
memalukan, undang-undang sementara dan dekrit paruh
waktu yang dibuat sendiri oleh negara pusat.
Ketika tekanan persaingan berlangsung intens di
tingkatan ekonomi global, fokus kebijakan utama bagi
seluruh pemerintah, apakah itu dalam level nasional atau
daerah adalah mendapatkan kemungkinan investasi (ke-
banyakan dari luar) sebanyak-banyaknya. mereka menga-
baikan hal-hal lain, ini terlihat dari praktek transaksi, tawar-
menawar dan pembuatan perjanjian dengan investor
(termasuk perusahaan besar RG) yang tidak terlalu
diperhatikan dalam subjek penelitian. Dalam liberalisasi,
dan globalisasi ekonomi dari sistem federal di India, Afrika
Selatan dan Brazil, kepentingan pasar kadang menggan-
tikan kepentingan rakyat kebanyakan. Dan tentu saja, saat
waktu pemilihan umum, parahnya krisis dari ekonomi
agraria tidak dihiraukan. Transisi politik dan ekonomi yang
sedang berlangsung mempengaruhi sifat dan kemungkinan
demokrasi dan protes, dengan implikasi yang besar apakah
terbuka atau tertutupnya ruang bagi taktik dan strategi
aktivis.
Di ketiga negara, kondisi agraria yang dimaksud
adalah masa transisi politik agraria dan kepentingan untuk
beraliansi. Di india ketentuan politik tentang petani tidak
lama berlaku, dengan permainan dalam pemilihan yang
diatur dalam koalisi yang kompleks dari kepentingan
diranah setting pedesaan dan kota, dengan retorika tentang
“ekonomi baru” yang mendominasi segalanya, karena
bercampurnya dengan gaya politik lama dalam area
pedesaan dan kebutuhan untuk memecah aliansi dengan
kelompok pertanian elit, tanaman RG terkadang dilihat
oleh elit bisnis dan politik sebagai pengalihan yang
berbahaya, ketika fokus pada bioteknologi sebagai motor
pertumbuhan industri menjadi narasi yang mendominasi.
Meskipun demikian, krisis yang terus-menerus dalam
322