Page 332 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 332
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
media massa selalu telat menginformasikannya dan peri-
lisian media massa dilakukan dari kantor KRRS di Banga-
lore yang kecil yang kemudian diterbitkan melalui email
di seluruh dunia, aksi ini dilihat sebagai hal yang tidak
konvensional dan tidak pantas, namun tak seorang pun
dapat membantah bahwa mereka meningkatkan eskalasi
perdebatan.
Di Brazil keterlibatan MST memperlihatkan pergan-
tian dari kampanye yang konvensioanal menjadi aksi protes
langsung. Menghubungkan isu RG pada permasalahan
yang lebih luas dari reforma agraria mengijinkan invansi
tanah untuk memperluas aksi pada invansi Monsanto dan
tempat penelitian lain dan termasuk mencabut tanaman
percobaan. Sebagaimana di india, hal ini menjadi tahapan,
peristiwa yang simbolis yang mana dirancang agar menjadi
sorotan media dengan melibatkan kelompok International
yang anti RG. Mengikuti taktik yang sukses di Eropa,
Greenpeace berinisiasi melakukan protes pada supermar-
ket dan menyebarkan brosur, termasuk di kereta dorong
yang ada di supermarket tersebut. Laporan media massa
untuk setiap kejadian, membuat isu RG terus menerus ada
di koran, melanjutkan tekanan yang panjang, dan meng-
ambil pertimbangan yang legal.
Seperti yang didiskusikan diatas yang ditekankan
secara berulang, media memiliki pengaruh utama pada
kesempatan mobilisasi. Karena cara berita dibuat dan
dikelola, yang menghasilkan penjahat dan pahlawan,
mengikonisasi beberapa dan mengutuk yang lain. Meng-
artikulasikan individu utama yang mampu memberikan ba-
gian yang terdengar bagus atau keinginan menulis berita
op-ed untuk deadline yang padat adalah hal vital untuk
jurnalis. Berita harus ditulis dengan dua sisi, kelompok pro
dan anti yang saling melemparkan perlawanan, narasi
David and Goliath dari NGO lokal dan aktivis petani
bertempur melawan perusahaan multinasional global.
318