Page 376 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 376
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
5. Dampak potensial lingkungan dari bioteknologi
telah mengunci kritik elemen aktivis lain dari isu
bioteknologi. Perdagangan lintas perbatasan pada bibit RG
ini sangat sulit untuk dimonitor, diatur sementara ancaman
tentang biosafety dan potensi kontaminasi silang tanaman
non RG sangat tinggi, seperti yang terjadi dengan jagung
RG di Meksiko (Fitting 2006). Pusat mobilisasi Lain
mengklaim terjadinya deforestasi untuk membuat jalan bagi
budidaya tanaman monokultur RG. Di Argentina,
misalnya, kelompok-kelompok seperti Grupo Reflexion
Rural dan Greenpeace telah memprotes karena terjadinya
kehancuran lingkungan akibat budidaya kedelai ini,
termasuk hilangnya kesuburan tanah dan terjadinya
deforestasi secara khusus (Benbrook 2005) . Karena
163
besarnya tanah yang dibutuhkan budidaya tanaman kedelai
mono, mereka merujuk ke Argentina sebagai ‘Republica
Unida de la Soja’ (Boy 2006). Pembabatan hutan untuk
dijadikan perkebunan kedelai di Argentina telah meng-
global dan berfungsi untuk bahan kampanye, Brasil, Negara
yang berdekatan dengan nya, menemukan sendiri fokus
dari kampanye transnasional setelah belajar dari kasus
Argentina. Di Brazil, pembukaan hutan hujan Amazon
untuk budidaya kedelai telah menimbulkan protes ling-
kungan dan upaya untuk berunding dan memperoleh janji
dari perusahaan terkemuka untuk tidak membeli kedelai
yang dibudidayakan secara ilegal. Dalam halaman iklan
The Guardian secara gamblang, digambarkan oleh Green-
peace sebagai “Sebuah titik balik dalam perjuangan untuk
melindungi Amazon‘ oleh produsen makanan dan rantai
makanan cepat saji seperti McDonalds yang tidak meng-
163 Kritik posisi ini, termasuk beberapa para aktivis lingkungan,
menunjukkan bahwa bioteknologi per se bukanlah pendorong utama
mono-budidaya seperti klaim kampanye aktivis. Wawancara dengan
activist ENGO, 9 November 2006.
362