Page 171 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 171

158   Aristiono Nugroho dan Sutaryono

            D.  Kaliadem: Dusun di Tepi Taman Nasional


            1.  Kondisi Alam
                Dusun  Kaliadem   memiliki udara  yang dingin  atau
            sejuk sejak dahulu, sehingga pada tahun 1942, atau sebelum
            Indonesia  merdeka, dusun  ini dikenal dengan  nama  “Dusun
            Kaliadem”, yang sesuai namanya    “adem” (Bahasa  Jawa)

            memiliki arti “dingin” atau “sejuk” (Bahasa Indonesia). Hal ini
            merupakan  dampak  posisi dusun  yang berada  pada  wilayah
            sejuk  di kaki Gunung Merapi. Dusun  Kaliadem  dipimpin
            oleh para kepala dusun yang silih berganti dari masa ke masa,
            yang pada awalnya dipimpin oleh kepala dusun pertama, yaitu
            Sumarto. Hingga  saat  ini, secara  bergiliran  (silih  berganti)
            Dusun  Kaliadem  telah  dipimpin  oleh  tujuh  orang kepala

            dusun, sedangkan  kepala  dusun  saat  ini (kepala  dusun
            ketujuh) telah bertugas sejak tahun 1995.
                Dusun  Kaliadem  memiliki posisi sekitar  25 km  ke  arah
            Utara  dari Kota  Yogyakarta, yang merupakan  tempat  yang
            tepat  untuk  melihat  keindahan  Gunung Merapi, dan  jejak
            ganasnya  saat  letusan  gunung tersebut  pada  tahun  2010.

            Untuk  sampai ke  wilayah  dusun  ini relatif  mudah, karena
            adanya jalan (aksesibiltas) yang baik, mudah dijangkau, dan
            terhubung dengan  daerah-daerah  lain  disekitarnya. Sebagai
            bagian dari Desa Kepuharjo, dusun ini berada sekitar 7 km ke
            arah Utara dari ibukota Kecamatan Cangkringan, atau 27 km
            ke arah Timur Laut dari ibukota Kabupaten Sleman.

                Secara  administratif  Dusun  Kaliadem  berbatasan: (1) di
            sebelah Selatan dengan Dusun Petung; (2) di sebelah Timur
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176