Page 168 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 168
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 155
tradisional. Sebagaimana diketahui Dusun Petung memiliki
kelompok masyarakat yang bernama “Mekarsari”, yang
merupakan kelompok ibu-ibu yang membudidayakan umbi-
umbian, seperti: suweg, gadung, ganyong, gembi, uwi, dan
lain-lain. Umbi-umbian ini terdengar asing bagi sebagian
wisatawan, sehingga menjadi sesuatu yang menarik, ketika
wisatawan diperkenalkan kembali dengan umbi-umbian
tersebut. Selain mengenal umbi-umbian, wisatawan juga
dapat berkunjung ke industri pengolahan umbi enthik, yaitu
sejenis umbi bagian anakan dari kimpul (dioscoreaceae), yang
memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi,
serta dapat digunakan sebagai makanan diet, khususnya
bagi pengidap diabetes. Umbi enthik tersebut oleh ibu-ibu
Kelompok “Mekarsari” diolah menjadi kripik, sehingga dapat
menjadi buah tangan yang khas dari Dusun Petung.
Masyarakat dan pemerintah dusun ingin mengembangkan
segenap potensi yang ada di Dusun Petung. Oleh karena
itu, aksesibilitas dan fasilitas menjadi sesuatu yang penting
bagi mereka. Jalan menuju dusun ini sudah beraspal, yang
dilengkapi dengan rambu-rambu yang sangat membantu
wisatawan tiba di Dusun Petung. Selain itu, juga tersedia sarana
peribadatan berupa masjid dan mushola, serta homestay yang
berada di rumah penduduk dan gedung pertemuan yang
mampu menampung 150 orang wisatawan. Fasilitas lainnya
berupa lapangan parkir yang mampu menampung 50
mobil. Masyarakat juga menyediakan Gardu Pandang, yang
dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menikmati view
(pemandangan) Gunung Merapi dan sekitarnya.