Page 163 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 163
150 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
Pada masa lalu wilayah dusun ini banyak ditumbuhi
bambu petung, sehingga masyarakat menyebut wilayah ini
dengan sebutan Petung. Ketika wilayah ini menjadi dusun,
maka nama Petung tetap disematkan, sehingga namanya
menjadi Dusun Petung. Sudah sejak lama Dusun Petung
menjadi obyek wisata yang dikenal dengan nama “Desa wisata
Petung”, yang mudah dijangkau oleh para wisatawan karena
hanya berjarak 20 km dari Kota Yogyakarta, atau 5 km dari
ibukota Kecamatan Cangkringan. Dusun Petung memiliki
keindahan dan suasana perdesaan yang masih sangat asri,
dan dengan ketinggian 850-900 meter di atas permuakaan
laut, maka dusun ini memiliki berbagai daya tarik wisata alam
perdesaan khas desa lereng Gunung Merapi.
Wilayah Dusun Petung cukup luas dengan topograi
yang bergelombang, sehingga cocok untuk: (1) kegiatan
jelajah alam atau out bond, (2) kegiatan jelajah desa, dan
(3) kegiatan lainnya. Selain itu, kehidupan pertanian yang
sehari-hari dipraktekkan oleh masyarakat juga memiliki daya
tarik untuk dikembangkan sebagai obyek wisata. Keramahan,
tradisi, dan aktivitas pekerjaan masyarakat layak menjadi
obyek wisata unggulan.
Dusun Petung memiliki luas wilayah sebesar 124 Ha, yang
di dalamnya termasuk 10 Ha berupa tanah kas desa, dan 15 Ha
merupakan luas Sungai Opak yang melintasi dusun ini. Jumlah
bidang tanah di dusun ini mencapai 340 bidang, yang berstatus
hak milik, di mana rata-rata pemilikan tanah sebesar 0,50 Ha
per kepala keluarga. Saat ini masyarakat Dusun Petung tinggal
di Huntap Pagerjurang, sebagai solusi atas terjadinya erupsi