Page 192 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 192

Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah  179

              sapi perah masyarakat Dusun Jambu saat ini antara 3 – 4 ekor,
              sehingga populasinya kurang lebih sebanyak 200 ekor. Usaha
              ternak sapi perah didukung oleh adanya kandang kelompok,
              yang setiap  kelompok  terdiri dari ± 20 ekor  sapi, yang
              dimiliki oleh 6 KK (Kepala Keluarga). Satu ekor sapi rata-rata
              menghasilkan 10 – 15 liter per hari, dengan biaya pemeliharaan
              untuk setiap 3 ekor sapi sebesar ± Rp. 70.000,- yang digunakan

              untuk membeli HMT (Hijauan Makanan Ternak), sedangkan
              tenaga  manusia  yang memelihara  tidak  dihitung sebagai
              biaya  pemeliharaan. Para  peternak  sapi perah  menjual susu
              sapi mereka ke Koperasi Sarono Makmur dan Koperasi UUP
              Kaliurang, di mana setiap 1 liter susu sapi harganya Rp. 4.000,-
              . Pada umumnya seorang peternak sapi perah setiap harinya
              dapat memperoleh penghasilan sebesar: 3 ekor x 15 liter x Rp.

              4.000,- = Rp. 180.000,- - Rp. 70.000,- = Rp. 110.000,-. Selain
              memberi pendapatan sebesar Rp. 110.000,- per hari, sapi perah
              juga  menghasilkan  limbah  berupa  kotoran  sapi, yang dapat
              dimanfaatkan sebagai pupuk kandang.
                  Profesi ganda  yang dilakukan  oleh  masyarakat  Dusun
              Jambu, memberi dampak      positif  bagi ekonomi dusun.

              Beberapa kepala keluarga ada yang merangkap sebagai buruh
              sekaligus  sebagai peternak, atau  PNS (Pegawai Negeri Sipil)
              sekaligus  petani, atau  petani sekaligus  penambang. Khusus
              sebagai penambang bahan    galian  C, masyarakat  Dusun
              Jambu  dapat  memperoleh  penghasilan  rata-rata  sebesar  Rp.
              100.000,- sampai dengan Rp. 150.000,-/orang /hari. Sementara
              itu, mereka  yang berprofesi sebagai petani, memusatkan

              perhatiannya  pada  tanaman  keras  seperti sengon, mahoni,
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197