Page 197 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 197
184 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
untuk mengantisipasi bencana. Dalam rangka antisipasi
bencana, masyarakat membangun komunitas yang bekerja
sepanjang waktu secara bergiliran, dengan memanfaatkan
HT (Handy Talky) sebagai alat komunikasi, agar masyarakat
berkesempatan melakukan evakuasi bila terjadi bencana.
Sebagai sebuah instrumen pengaman sosial, maka
soliditas sosial sangat diperlukan oleh masyarakat, terutama
untuk saling bantu dengan sebagian masyarakat (40%) yang
masih tergolong miskin. Mereka yang tergolong miskin masih
hidup di bawah standar, sehingga membutuhkan dukungan
sosial dan psiko-sosial dari anggota masyarakat lainnya.
Sementara itu, sebagian masyarakat yang tergolong miskin
ini mendapat bantuan dari Pemerintah berupa jaminan sosial,
seperti: (1) pembagian raskin (beras bagi keluarga miskin), dan
(2) santunan jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat).
Kondisi sosial selain berisi interaksi, soliditas, dan
kesejahteraan, juga “diwarnai” oleh etos sosial. Terkait dengan
etos sosial, maka masyarakat Dusun Jambu perlu mendapat
acungan jempol, karena beberapa anggota masyarakat yang
berusia lanjut masih memiliki semangat kerja yang tinggi.
Etos sosial yang tinggi pulalah yang membuat masyarakat
Dusun Jambu mampu merawat dan merenovasi Huntap
hingga menjadi tempat tinggal yang nyaman. Sementara itu,
Pemerintah terus membantu dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat, seperti: pembangunan masjid (yang megah), dan
fasilitas kesehatan. Selain itu, Pemerintah juga membangun
kandang sapi perah kelompok, sehingga peternak sapi perah
semakin bersemangat.