Page 201 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 201
188 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
F. Kopeng: Respon Ketiadaan Sawah
1. Kondisi Alam
Dusun Kopeng berada di lereng selatan Gunung Merapi,
yang wilayahnya relatif subur, sehingga penggunaan dan
pemanfaatan tanah di dusun ini didominasi oleh pertanian.
Sebelum dan setelah erupsi Gunung Merapi dominasi pertanian
ini terus dipertahankan oleh masyarakat. Pasca erupsi Gunung
Merapi masyarakat memanfaatkan tanah yang dimilikinya untuk
menanam tanaman keras (misal: sengon), dan tanaman-tanaman
tegalan. Sebagaimana diketahui sawah memang tidak ada di Dusun
Kopeng, karena sarana, prasarana, dan kondisi geograis wilayah
ini tidak memungkinkan untuk itu. Sebagai bentuk adaptasi
terhadap lingkungannya yang subur, maka profesi masyarakat di
dusun ini bersifat on-farm, dan of-farm, serta non-farm.
2. Kondisi Ekonomi
Secara ekonomi masyarakat Dusun Kopeng dikenal
memiliki karakter adaptif memanfaatkan potensi. Karakter ini
dibangun melalui keahlian masyarakat dalam menciptakan
pekerjaan dan memperoleh pendapatan dari pekerjaannya.
Telah menjadi pengetahuan banyak orang, bahwa sebagian
masyarakat Dusun Kopeng memiliki keahlian membuat
batako. Sementara itu ada sebagian lainnya yang memiliki
keahlian berternak sapi perah, bertani, memelihara ikan di
kolam, dan jasa pariwisata. Bagi anggota masyarakat yang
menekuni pembuatan batako, keahlian ini cukup menarik,
karena batako dibuat dengan memanfaatkan material pasir