Page 203 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 203
190 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
Kondisi ekonomi masyarakat Dusun Kopeng ditandai oleh
semangat ekonomi yang tinggi. Beberapa anggota masyarakat
ada yang berprofesi ganda, sehingga memberi dampak positif
bagi ekonomi dusun. Beberapa anggota masyarakat ada yang
merangkap sebagai buruh sekaligus sebagai peternak, atau
PNS (Pegawai Negeri Sipil) sekaligus petani, atau petani
sekaligus pembuat batako. Sebelum erupsi Gunung Merapi
tahun 2010, kegiatan ekonomi masyarakat Dusun Kopeng
lebih banyak berupa kegiatan yang terkait dengan sapi perah,
serta tegalan dan kebun campuran. Setelah erupsi Gunung
Merapi, kegiatan ekonomi masyarakat Dusun Kopeng
mengalami penyesuaian, terutama sebagai bentuk respon atas
melimpahnya bahan galian C.
3. Kondisi Sosial
Secara sosial masyarakat Dusun Kopeng dikenal memiliki
karakter tradisional sederhana. Karakter ini dibangun melalui
sejarah dusun sejak lama, seiring dengan bertumbuhnya
masyarakat, yang telah ada sebelum kemerdekaan Republik
Indonesia. Sebagaimana dusun lainnya di Desa Kepuharjo,
Kepala Dusun Kopeng mendapat tanah bengkok, seluas 1,2
Ha, yang berupa tanah darat atau tanah kering. Sejak dahulu
para Kepala Dusun Kopeng menggunakan tanah bengkoknya
untuk tegalan, yang ditanami tanaman keras dan tanaman
semusim.
Dusun Kopeng berada di lereng selatan Gunung Merapi,
dengan jumlah penduduk 154 kepala keluarga. Masyarakat
Dusun Kopeng sebagian besar telah pindah dari wilayah