Page 198 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 198

Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah  185

              4.  Kondisi Budaya
                  Secara budaya masyarakat Dusun Jambu dikenal memiliki
              karakter  arif  spiritual. Karakter  ini dibangun  melalui tradisi
              yang menghormati dan   berupaya  memelihara  budaya, yang

              dalam  istilah  lokal disebut  “nguri-uri budoyo”.  Budaya  yang
              dipelihara  tersebut  meliputi: ritual keagamaan, ritual sosial,
              dan  ritual ekologikal. Meskipun  dapat  dikenali sebagai
              ritual keagamaan, ritual sosial, dan  ritual ekologikal, tetapi
              sesungguhnya ketiga ritual ini tidak dapat dipisahkan antara
              yang satu dengan lainnya. Bahkan lebih tepat bila dikatakan,
              bahwa  tradisi yang ada  di masyarakat  lebih  kental kearifan

              spiritual atau  kearifan  keagamaannya. Selanjutnya, kearifan
              spiritual ini “melahirkan” kearifan sosial dan ekologikal.
                  Sebagai contoh, dalam   tradisi “sedekah  bumi” atau
              “sedekah dusun” sesungguhnya terkandung: Pertama, ritual
              keagamaan, ketika  masyarakat  melakukan  tradisi tersebut
              sebagai bentuk rasa syukur atau ucapan terimakasih kepada

              Tuhan.  Kedua, ritual sosial, ketika  masyarakat  melakukan
              tradisi tersebut dalam bentuk kenduri sosial, di mana segenap
              anggota  masyarakat  hadir  untuk  saling berinteraksi dalam
              kebersamaan.  Ketiga, ritual ekologikal, ketika  masyarakat
              melakukan tradisi tersebut dengan tujuan untuk memelihara
              lingkungan  agar  tetap  lestari, hijau, dan  mampu  memberi
              kesejahteraan.

                  Ada  tiga  tradisi utama  yang dipelihara  dari generasi ke
              generasi di Dusun Jambu, yaitu: Pertama, sedekah dusun atau
              sedekah bumi, yang dilaksanakan pada Bulan Suro atau Bulan
              Muharam. Tradisi ini dilaksanakan sebagai rasa syukur kepada
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203