Page 248 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 248
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 235
ecotourism di Lereng Merapi pasca konsolidasi tanah. Sebagai
sebuah konsep yang berbasis kesadaran, maka ecotourism
berada pada ranah pembangunan alternatif, karena sulit
membayangkan konsep ini dilaksanakan secara top-down.
Pembangunan yang bersifat top-down tidak memberi ruang
partisipasi yang cukup bagi masyarakat, sebab pembangunan
tipe ini lebih banyak memperlihatkan mobilisasi masyarakat.
Oleh karena ecotourism merupakan bagian dari
pembangunan alternatif, maka tepatlah kiranya ketika ia
diletakkan sebagai langkah lanjutan, setelah konsolidasi
tanah berhasil dilakukan di Lereng Merapi. Sebagai bagian
dari kegiatan wisata, maka ecotourism bermanfaat dalam hal:
Pertama, meningkatkan pendapatan masyarakat di Lereng
Merapi, membuka kesempatan kerja, mendorong munculnya
kegiatan-kegiatan penunjang, dan kegiatan sampingan
lainnya. Kedua, memperkenalkan dan mendayagunakan
potensi lingkungan di Lereng Merapi, yang meliputi: kondisi
alam, sosial, ekonomi, dan budaya.
Ecotourism memiliki peluang menjadi solusi atas
menurunnya kemampuan tanah (sawah) yang ada di Lereng
Merapi dalam memanfaatkan tenaga kerja. Semangat
saling berbagi yang merupakan kewajiban sosial tradisional
masyarakat Lereng Merapi mendorong dan mendukung
dilaksanakannya ecotourism. Selain itu, sebagai salah satu solusi
atas kondisi alam dan budaya yang membutuhkan pelestarian,
maka ecotourism telah dilaksanakan di beberapa tempat. Hal ini
tentu saja layak dicontoh oleh berbagai pihak yang berwenang
atau stake holders ecotourism di lereng Merapi.