Page 244 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 244

Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah  231

              setiap kali harus mempekerjakan tambahan satu orang untuk
              menggarapnya, dewasa  ini telah  mencapai batas  kejenuhan.
              Apabila  para  petani tidak  mau  lagi menghormati kewajiban
              sosialnya yang tradisional (yaitu: saling berbagi), maka suatu
              proses involusi pertanian desa (agricultural involution) akan
              mencapai titik  batas  akhirnya  (yaitu: beralih  menjadi non
              pertanian).

                  Keinginan  untuk  mencegah  involusi pertanian  dapat
              disalurkan pada kegiatan ecotourism di Lereng Merapi, karena
              kegiatan  ini justru  mengandalkan  pertanian  yang hadir
              dalam  konteks  kondisi alam, sosial, ekonomi, dan  budaya.

              Ecotourism  yang layak  dikembangkan  adalah  ecotourism
              yang dikelola  oleh  masyarakat  setempat  (lokal), sehingga
              sumberdaya  manusia  dan  sumberdaya  alam  setempat  dapat
              dioptimalkan pemanfaatannya. Dengan demikian masyarakat
              setempat mendapat peran yang memadai, dan tidak sekedar
              sebagai pelengkap kegiatan (marjinal).
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249