Page 30 - Mozaik Rupa Agraria
P. 30

(7)


                                     1825-1830
              Di luar terjadi peperangan dahsyat, penjajah diserang pahlawan yang
                        disebut pemberontak, kerajaan kacau balau.
            Saat lengang, di lorong penjara yang sunyi, Sima mencium aroma macan,
                               ternyata seorang manusia.

                                 “Jangan takut, Sima!”
                          “Siapa kamu? Kenapa tahu namaku?”
             “Aku Julung Kembang, aku akan membebaskanmu, pulanglah ke hutan.”
                            “Kenapa kita bisa saling bicara?”

             “Karena aku dan kamu terhubung, kita punya lambang yang sama. Kamu
                  adalah aku di masa lalu, aku adalah kamu di masa depan.”
















            Ekologi Politik/Ekonomi Politik Sumberdaya Agraria dan Lingkungan Hidup  17
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35