Page 67 - Mozaik Rupa Agraria
P. 67
Sebelum saya berbicara teknis, prinsip kesepadanan ini
harus terlebih dahulu ditegakkan. Bahwa jika tidak diperlakukan
demikian, fertilitas tanah tak ubahnya seperti sumber daya tak
terbarukan. Terus menerus digali hingga lambat laun habis tak
berbekas.
Tentang bagaimana pemahaman ini berjangkar dalam laku
tani, edukasi adalah kunci. Pendidikan disertai insentif praktikal
yang meringankan beban petani. Detailnya, insya Allah saya
uraikan lain kali karena janji awal adalah seputar kiat-kiat dalam
praktik bercocok tanam.
Menjaga Kesuburan Holistik
Berbicara soal mengembalikan kesuburan tentu harus
lengkap dengan tiga cabang yang saling berkelindan berupa aspek
fisik, kimia dan biologis. Resep pertama jelas berangkat dari yang
dekat dan ada. Membenamkan bagian tanaman yang tersisa ke
dalam bedengan di masa olah tanah. Pengecualian diberikan pada
buah, dedaunan atau batang yang tertular penyakit. Bagi mereka
hanya ada buang atau bakar.
Seresah tersebut sangat berguna sebagai tabungan jangka
panjang. Sisa-sisa panen itu akan bertransformasi menjadi sumber
nutrisi, tandon air dan habitat mikro fauna dan mikroba tanah.
Peran yang hanya dimainkan oleh pupuk kaya serat nabati alias
humus.
Cara berikutnya adalah merubah sumber masalah jadi
maslahah. Pembakaran anaerob kristal (sekam mentah dan kohe
ayam) menjadi arang menaikkan derajat pupuk ini berkali lipat
tidak hanya sebatas sumber nutrisi sesaat.
Api mengubah struktur dan sifat kimia sekam sehingga
bertransformasi menjadi zat yang mampu mengikat hara dan air
54 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang