Page 16 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 16
6 MP3EI: Master Plan Percepatan dan Perluasan
Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
Kedua, strategi lain yang akan ditempuh adalah meningkatkan konektivitas nasional. Konektivitas yang dimaksud oleh MP3EI
berarti dua hal: (1) memecah dan menyebar blok dan sentra produksi komoditas ke seantero kepulauan Indonesia; dan (2)
membangun segala infrastruktur yang diperlukan semata-mata untuk melayani industri agar biaya produksi menurun dan
keuntungan pengusaha meningkat. Konektivitas ini juga dimaksudkan untuk dapat menghubungkan berbagai aktivitas
ekonomi di seluruh koridor dan dengan aktivitas ekonomi regional dan global. Dalam pelaksanaannya, pembangunan konek-
tivitas dalam MP3EI ini bertumpu pada empat prinsip prinsip utama: (1) meningkatkan kelancaran arus barang, jasa dan
informasi, (2) menurunkan biaya logistik, (3) mengurangi ekonomi biaya tinggi, (4) mewujudkan akses yang merata di
seluruh wilayah, dan (5) mewujudkan sinergi antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
Gambar 5:
Makna Konektivitas Nasional dalam MP3EI:
Menyebar sentra-sentra produksi melalui koridor
dan menghubungkannya dengan sejumlah infra-
struktur agar biaya produksi murah dan utamanya
keuntungan pengusaha meningkat.
Sumber: MP3EI, 2011: 37
Untuk memaksimalkan fungsi koridor itu, maka dibuatlah suatu desain konektivitas yang tujuannya menghubungkan koridor-
koridor ekonomi ini. Dan perlu juga diketahui (bagian tentang koridor ekonomi dan konektivitas akan dibahas lebih lanjut di
Bagian 3) bahwa MP3EI ini juga didampingi oleh berbagai macam koridor ekonomi yang berada di wilayah Asia. Konektivitas
dalam MP3EI dibagi dalam 3 aspek :
I. Konektivitas Intra-Koridor Ekonomi yang meliputi: Meningkatkan dan membangun jalan/pelayaran lintas antar koridor;
Meningkatkan dan membangun sarana dan prasarana perkeretaapian penumpang dan barang; Meningkatkan jalan akses
lkal antara pusat pertumbuhan dengan fasilitas pendukung (Pelabuhan, energi) dan dengan wilayah belakangnya,
termasuk wilayah non koridor ekonomi; Merevitalisasi angkutan penyeberangan, pelabuhan lokal serta optimalisasi