Page 21 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 21

11
                                                                                                       Mantra MP3EI: Investasi... Investasi... Investasi!



               Panitia Pelaksana MP3EI

               Salah satu yang penting untuk diperhatikan dalam melihat apa peran yang dimainkan oleh negara dalam membuat MP3EI
               bekerja adalah dengan memerhatikan bagaimana organisasi aparatus negara berubah. Dan kerangka kerja MP3EI memang
               mengharuskan organisasi negara mengalami perubahan yang radikal untuk memastikan proyek-proyek MP3EI bekerja. Hal
               ini dimungkinkan karena memang MP3EI sendiri memiliki klaim bahwa desain pembangunan tersebut adalah sebuah
               “terobosan bersejarah” untuk “transformasi ekonomi” oleh negara yang bersifat “not business as usual”. Di dalam naskah
               MP3EI (2011: 20-21) dinyatakan:


                        “...dibutuhkan perubahan pola pikir (mindset) yang didasari oleh semangat 'Not Business As Usual'. Perubahan
                        pola pikir paling mendasar adalah pemahaman bahwa pembangunan ekonomi membutuhkan kolaborasi bersama
                        antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan Swasta (dalam semangat Indonesia
                        Incorporated). Perlu dipahami juga kemampuan pemerintah melalui ABPN dan APBD dalam pembiayaan
                        pembangunan sangat terbatas. Di sisi lain, semakin maju perekonomian suatu negara, maka semakin kecil pula
                        proporsi anggaran pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Dinamika ekonomi suatu negara pada akhirnya
                        akan tergantung pada dunia usaha yang mencakup BUMN, BUMD, dan swasta domestik dan asing... Peran
                        Pemerintah adalah menyediakan perangkat aturan dan regulasi yang memberi insentif bagi dunia usaha untuk
                        membangun kegiatan produksi dan infrastruktur tersebut secara paripurna. Insentif tersebut dapat berupa
                        kebijakan (sistem maupun tarif) pajak, bea masuk, aturan ketenagakerjaan, perizinan, pertanahan, dan lainnya,
                        sesuai kesepakatan dengan dunia usaha. Perlakuan khusus diberikan agar dunia usaha memiliki perspektif
                        jangka panjang dalam pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selanjutnya, Pemerintah Pusat dan
                        Pemerintah Daerah harus membangun linkage semaksimal mungkin untuk mendorong pembangunan daerah
                        sekitar pusat pertumbuhan ekonomi. ”

               Upaya aparatus negara untuk membuat MP3EI bekerja juga tampak dalam usahanya untuk mengintegrasikan setiap rencana
               pembangunan ekonomi Indonesia. Upaya integrasi melalui MP3EI dianggap penting sebab pengalaman pembangunan di
               masa Reformasi membuat pembangunan nasional dengan pembangunan daerah tidak berjalan secara integratif dan
               ketidakmerataan pembangunan, utamanya di bidang pembangunan infrastruktur, justru dianggap bertambah besar (Kuncoro
               2013: 30).

               Di bawah MP3EI semua rencana pembangunan nasional dan daerah, rencana tata ruang wilayah nasional dan daerah, serta
               kerangka regulasi akan dievaluasi. Langkah-langkah strategis akan diambil untuk merevisi atau mengubah regulasi untuk
               menarik investor, memberi insentif di sektor tarif, pajak, dan mengubah regulasi perburuhan, perijinan serta penyediaan
               tanah. Pendeknya, dengan MP3EI, negara hendak mengorganisasikan-ulang seluruh kapasitas kekuatan dan kekuasaan yang
               dimilikinya melalui rencana desain pembangunan, regulasi, bujet dan keuangan negara untuk membuat megaproyek ini
               berjalan.


               Lalu, dengan kelembagaan macam apa MP3EI diurus dan dikelola? Siapa para panitia pelaksana untuk memenuhi ambisi
               MP3EI itu? Pada 20 Mei 2011, Presiden  Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 32 tahun 2011 tentang
               suatu lembaga yang bernama Komite Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (KP3EI).
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26