Page 60 - Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara sebagai Alas Hak dalam Pendaftaran Tanah di Kota Tarakan
P. 60

GSB ini berguna sebagai antisipasi daripada perkembangan kota,
             yang mana membutuhkan aksesibilitas berupa jalan raya yang cukup
             untuk melayani masyarakat. GSB juga dijadikan salah satu syarat yang
             tidak boleh dilanggar dalam pembuatan SIM-TN, dalam arti bahwa tanah
             yang diterbitkan SIM-TN-nya tidak diperbolehkan melampaui GSB.
                   Persoalan lainnya adalah pada tanah yang dikuasai oleh instansi
             TNI AL yang terdapat di lima kelurahan, yaitu Kelurahan Karanganyar
             (Kampung Bugis), Pantai Amal, Sebengkok, Mamburungan, dan
             Kelurahan Pamusian. Dari kelima lokasi tersebut, hanya tanah TNI AL
             yang di Kampung Bugis saja yang telah disertipikatkan. Beberapa sertipikat
             lahir dengan jenis hak berupa HGB dan Hak Pakai (HP). Kondisi tanah
             yang diklaim TNI AL di Kelurahan Pantai Amal merupakan hamparan
             luas yang tidak mempunyai batas, di mana banyak bidang-bidang tanah
             penguasaan warga masyarakat berada di atasnya. Hingga kini belum
             ada langkah untuk menyelesaikan masalah penguasaan ini. Mengenai
             penguasaan tanah oleh TNI AL tersebut, kebijakan tata ruang wilayah
             Kota Tarakan juga menyebut bahwa akan dilakukan pengembangan dan
             peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan Negara (Pasal 7
             butir e Perda 4/2012).
                   Di samping tanah yang dikuasai oleh TNI AL, ada juga tanah TNI
             AU sebagai kawasan Satuan Radar AURI di Kelurahan Mamburungan,
             pangkalan AU di Kelurahan Karanganyar Pantai, kawasan pengembangan
             Polisi Air di Kelurahan Juata Laut,  kawasan Batalion Infanteri di
             Kelurahan Juata Kerikil, dan kawasan pengembangan Komando Distrik
             Militer di Kelurahan Kampung Satu/Skip. Tentunya kawasan-kawasan
             tersebut perlu di-enclave dari terbitnya SIM-TN.
                   Pada kasus yang lain, langkah Pertamina beberapa tahun terakhir
             yang menindaklanjuti kebijakan Pemerintah untuk menginventarisir dan
             mengakuisisi kembali aset di wilayah kerjanya juga telah menimbulkan
             konflik penguasaan tanah. Ada 4 Wilayah Kerja Pertamina (WKP) di
             Kota Tarakan, yaitu: WKP Pamusian, Sesanip, Juata, dan WKP Mangatal,
             seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini,











                            Permasalahan Penguasaan Tanah dan Implikasi Terbitnya SIM-TN  51
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65